Berani Menyikap Tabir

Warga Protes dan Minta Penegak Hukum Bertindak Terkait Pengerjaan Jalan Rantau Suli-Beringin Tinggi

Pembangunan Jalan Rantau Suli-Beringin Tinggi

TINTANUSANTARA.CO.ID, MERANGIN – Pengerjaan ruas jalan Rantau Suli via Beringin Tinggi yang menelan biaya 2 Milyar lebih yang dikucurkan dari APBD Kabupaten Merangin tahun 2020 sudah selesai dikerjakan oleh pihak kontraktor pelaksana CV. KHANZA JAYA KONTRUKSI namun  pembangunan jalan tersebut terkesan cepat alias asal jadi namun mengabaikan mutu pekerjaan.

Saat ini masyarakat Rantai Suli dan Beringin Tinggi Kecamatan Jangkat Timur tidak bisa menikmati hasil pembangunan infrastruktur yang dibuat Pemerintah Kabupaten Merangin, karena saat ini kondisi jalan sudah kembali mengalami kerusakan parah nyaris tidak terlihat baru selesai dibangun.

Hal tersebut diungkap beberapa tokoh muda masyarakat Jangkat Timur JS dan Tap Polimer kepada media kamis (21/4/2021), mengatakan keadaan terkini jalan yang dikerjakan oleh pihak rekanan atau pelaksana CV. Khanza Jaya Kontruksi, jalan dan rabat beton kini terlihat berantakan akibat timbunan pengerasan yang merosot kedalam tanah.

“Kini tu lah dak keruan bentuk lagi jalan kami, ntah mano rabat beton ntah mano tanah, lah jadi lumpur galo,” sebut Tap Polimer kesal.

Dikatakan Tap Polimer, dalam sepekan terakhir saja, masyarakat sudah susah membawa hasil pertanian kepusat kecamatan maupun kota kabupaten.

“Padahal jika dilihat dari nominal anggaran proyek pembangunan jalan ini sangat fantastis bahkan terbilang cukup besar senilai Rp. 2 Milyar lebih yang bersumber dari APBD Kabupaten Merangin 2020,” ungkapnya.

Jalan Rantau Suli-Beringin Tinggi

Melihat kondisi jalan Rantau Suli-Beringin Tinggi yang kini rusak parah, wargapun protes. Warga menilai kontraktor dan konsultan perencana dalam pekerjaan tidak punya perencanaan yang matang.

“Kontraktor dan konsultan ini (mereka) kerja bagaimana kaya begini. Kalau jalan rusak begini, apa manfaatnya? sekarang nyaris tidak terlihat baru selesai dibangun, rabat beton banyak rusak, rabat beton sudah pada retak (berantakan). Ini karena perencanaan tidak tepat,” tutur Burtap Sori lebih dikenal dengan Tap Polimer, salah tokoh masyarakat Jangkat Timur.

Lebih lanjut pemilik nama Burtap Sori yang peduli akan daerahnya meminta pihak Inspektorat Kabupaten Merangin, Kejaksaan Negeri Merangin dan pihak kepolisian untuk segera mengambil langkah tegas dalam mengusut persoalan ini karena dinilai sudah sangat merugikan masyarakat apa lagi Pemkab yang sudah menggelantorkan dana milyaran rupiah namun masyarakat tidak menikmati manfaatnya.

“Terkait pengerjaan jalan Rantau Suli-Beringin Tinggi, saya berharap pihak penegak hukum di Kabupaten Merangin untuk segara diusut, ini sudah tidak beres. Pasti kontraktor makan banyak,” kesalnya.

Dalam pengerjaan proyek ini Burtap Sori sebagai tokoh masyarakat bebicara blak-blakan bahwa CV. Khanza Jaya Kontruksi sebagai pemenang Tender bukan pelaksana. Pelaksana lapangan (pemborong.Red.) menurut Burtap Sori adalah salah satu oknum Kepala Desa di Kabupaten Merangin, namun saat didesak siapa oknum Kades pemborong proyek jalan tersebut dia enggan menyebutnya.

“Ah, abang pasti tau lah siapa Kades yang saya maksud, namun yang paling saya kesalkan ke oknum kades, coba seandainya pekerjaan seperti itu di Desa dia, dikerjakan seperti itu dia pasti juga tidak mau,” tutup Burtap, dengan nada sedikit tinggi.(uji)