
TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN– Warga Desa Teluk Rendah, Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG) kabupaten Sarolangun resah karna truk bertonase besar bebas melintas di daerahnya.
Keresahan warga tersebut bukan tanpa alasan, mengingat jalan utama yang di lalui truk tonase besar tersebut kondisinya kecil dan padat penduduk sehingga mengancam keselamata pengguna jalan.
Ditambah lagi, Rumah-rumah mereka bergetar saat truk-truk tersebut melintas, jika dibiarkan terus menerus warga kuatir rumah mereka bisa rentak dan rusak.
Sebelumya, warga di daerah itu baru mengapresiasi Gubenur Jambi, Al Haris, melaui anggaran APBD Provinsi, Gubenur sudah berhasil memperbaiki serta mengaspal jalan Pelawan-Batang Asai dengan mulus. Namun dengan aktivitas truk tonase besar yang melebihi kemampuan jalan akan membuat jalan yang baru selesai di bangun itu rusak lagi.
Keresahan warga itu terbukti pada Jumat, (24/10/20125), sejumlah truk jenis fuso tersebut di hadang warga, di situ di ketaui kalau truk-truk itu mengakut material jenis koral untuk pembangunan DAM Irigasi di desa Kampung Tujuh, kecamatan CNG.
“ Kami tidak melarang adaya proyek di daerah kami, Tapi kontraktor harus ada kesadaran untuk memperhatikan kapasitas jalan, kalau terus dibiarkan , jalan dan rumah kami bisa rusak, kalau itu terjadi kami warga yang sangat di rugikan, kalau kecelakaan muda-mudahan jangan sampai terjadi.” Ungkap H. Harkis, Warga desa Teluk Rendah.
“Kalau kami perkirakan, Muatan truk-truk fuso itu muatannya lebih dari 30 ton, sedangkan sedangkan kemampuan jalan di sini hanya mampu menahan beban 8 ton,” sambungnya.
Setelah dilakukan penyetopan oleh warga desa Teluk Rendah dan dialog dengan perwakilan pihak perusahaan, disepakai kedepan armada untuk mengakut material akan menggunakan jenis truk yang lebih kecil sesuai dengan kapsitas jalannya. (tn)

