Tidur di Masjid Dekat Kantor Bupati, Pendemo: Kami Lapar

Pendemo memilih tidur di masjid kantor bupati sarolangun agar melanjutkan unjuk rasa memperjuangkan lahan mereka yang diduga diserobot PT AAS tanpa ganti rugi.

TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN – Aksi demo ratusan warga 12 desa di Kecamatan Mandiangin ke Kantor Bupati Sarolangun sejak Selasa siang terus berlanjut, bahkan agar bisa kembali melanjutkan aksi, para pendemo sebagian menginap di dekat kantor tersebut.

Pantauan dilokasi, Rabu (22/1/2020) pagi, para pendemo yang menginap di teras masjid yang berada tak jauh dari bupati Sarolangun kebanyakan ibu-ibu dan anak-anak.

Sejumlah ibu-ibu pendemo bahkan berteriak meminta perwakilan pemerintah daerah dan DPRD Sarolangun membantu konsumsi agar mereka tetap bisa bertahan menyampaikan aspirasi.

“Kami kak Lapo oy (Kami Lapar), anggota DPRD dari Dapil Mandiangin tolong beri kami nasi atau beras,” kata beberapa pendemo.

Meski demikian, terpantau keluhan pendemo tidak mendapat respon dari pihak pemerintah dan DPRD setempat. Sejumlah petugas keamanan dari kepolisian terus menjaga para peserta demo tersebut.

Ratusan pendemo didampingi LSM SP3LH berjanji tidak akan menghentikan aksi unjuk
rasa sampai tuntutan mereka dipenuhi seperti yang dijanjikan Bupati Sarolangun beberapa waktu lalu.

Diantara tuntutan pendemo yakni mendorong Pemkab Sarolangun agar merekomendasikan pencabutan izin PT Agrojusa Alam Sejahtera (AAS) karena mengusur lahan masyarakat seluas 4008 hektare tanpa adanya ganti rugi. (Tim)

Baca Juga
spot_img

BERITA TERBARU

Trend Minggu ini