TINTANUSANTARA.CO.ID, TANJAB BARAT – Kepsek SMAN 8 Merlung, Tanjab Barat, Lasemen diserang wali murid akibat menegur siswanya yang kedapatan membawa handphone saat ujian sekolah.
Penyerangan dilakukan wali murid terjadi pada Rabu 3 Maret 2020. Awalnya, pada sore hari, wali murid yang belum diketahui namanya ini sempat akan memukul dengan kayu dan melempar dengan batu.
Beruntung aksi penyerangan ini tidak sempat melukai Lasemen. Aksi penyerangan terhenti setelah dilerai Wakil Kepsek Bidang Kesiswaan.
Malam harinya, wali murid ini kembali mendatangi sekolah untuk mencari Kepsek. Beruntung Lasemen, bersembunyi di rumah salah seorang guru sehingga hal tak diinginkan tidak terjadi.
Keesokan harinya, Lasemen mengadukan hal ini ke Kades Desa Bukit Harapan, Kecamatan Merlung untuk minta perlindungan. Namun upaya mediasi gagal, hingga Lasemen mengadukan hal ini ke Polres Tanjab Barat.
Lasemen yang ditemui di Mapolres Tanjab Barat menolak memberikan keterangan, dia mengarahkan untuk langsung konfirmasi ke penyidik.
“Satu pintu saja (ke penyidik),” katanya, Jumat (6/3/2020).
Wakapolres Tanjab Barat, Kompol Wirmanto membenarkan jika ada laporan tersebut. “Iya, sudah ada laporan, tadi kita juga sudah bertemu dengan PGRI,” katanya singkat.
Aksi penyerangan wali murid ini diduga adanya salah paham terkait teguran yang dilakukan Kepsek ke anak terlapor. Kejadian berawal dari terguran Kepala SMAN 10 Tanjab Barat, Lasemen kepada seorang siswa yang merupakan anak pelaku.
Saat itu siswa tengah melaksanakan ujian di SMAN 10 Tanjab Barat sang pengawas meminta para siswa untuk meletakan buku, tas dan handphone (hp) diluar kelas.
Namun, salah satu siswa Izin keluar kelas. Ternyata siswa tersebut keluar kelas diam-diam mengambil HP yang diminta guru di letakan di luar kelas tersebut.
Diketahui, siswa tersebut bermain hp di dekat toilet. Saat sedang bermain HP datanglah kepala sekolah yang tengah melihat situasi ujian. Melihat siswa tersebut bermain HP. Kepala sekolah itu kemudian meminta HP yang di mainkan siswa.
Kemudian, Kepala SMA 10 Tanjab Barat ini meminta kepada siswa tersebut jika mengambil HP harus bersama orang tuanya ke sekolah.