Berani Menyikap Tabir

Resahkan Warga di Tanjab Barat, Gajah Liar Direlokasi ke Tebo

Tim gabungan bentukan BKSDA Jambi saat mengamankan gajah liar di Tanjab Barat sebelum direlokasi ke Tebo.

TINTANUSANTARA.CO.ID, JAMBI – Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jambi merelokasi seekor gajah liar dari Desa Lubuk Lawas, Batang Asam, Tanjab Barat ke habitat gajah liar di Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.

Kepala BKSDA Jambi, Rahmad Saleh mengatakan relokasi ini dilakukan berdasarkan permintaan warga setempat karena keberadaan gajah liar seberat 2,5 Ton ini sudah meresahkan.

“Gajah ini sudah dekat ke pemukiman warga, sejak 4 bulan lalu gajah ini masuk ke perkebunan. Untuk mencegah konflik dengan manusia kita relokasi ke Tebo,” katanya, Kamis (12/3/2020).

Upaya relokasi berlangsung alot, BKSDA Jambi membentuk tim gabungan yang terdiri dari Dishut provinsi, BKSDA Riau, FZS (Frankfurt Zoological Society), KPH Tanjab Barat, TNI dan Polri dan Masyarakat Mitra Konservasi (MMK) dan pihak lainnya.

Bahkan dua ekor gajah jinak didatangkan dari Pusat Pelatihan Gajah Minas BKSDA Riau untuk membantu penangkapan gajah liar jantan itu agar bisa direlokasi.

“Selasa 10 Maret kemarin, Gajah berhasil kita bius untuk kemudian diangkut menggunakan mobil truck. Sebelum dilepasliarkan gajah liar tersebut dipasangi kalung GPS (Global Positioning System) untuk mempermudah memantau pergerakannya,” katanya.

Ketua Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI), Krismanko mengapresiasi relokasi gajah tersebut.

“Kami berharap agar kerja kolaborasi penanganan konflik gajah dan manusia di provinsi Jambi dapat terus berjalan dengan baik” ungkapnya.

Sepanjang 2020, BKSDA Jambi menerima laporan konflik satwa dan manusia, konflik tersebut terjadi di Tanjab Barat, Tebo dan Kerinci.