Berani Menyikap Tabir

Mensosialisasikan Biografi Pahlawan Nasional Raden Mattaher Melalui Sekolah

Mensosialisasikan Biografi Pahlawan Nasional Raden Mattaher

TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN – Suatu kebanggaan ternyata ada salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Kabupaten Sarolangun. Gelar pahlawan nasional diberikan kepada sosok Raden Mattaher, kelahiran Desa Kasang Melintang, Kecamatan Pauh.

Gelar pahlawan nasional disahkan langsung Presiden RI Ir. Joko Widodo, pada saat peringatan hari Pahlawan 10 November 2020.

Cucu Raden Mattaher, Ratumas Nina turun ke Kabupaten sarolangun, bersosialisasi gelar pahlawan nasional kepada Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Kamis (09/04/2021) kemarin.

Sekretaris Daerah Endang Abdul Naser mengaku bersyukur atas gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada Raden Mattaher.

“Kita bersyukur bahwa Sarolangun ini pahlawan nasional yang selama ini tidak terpantau,” kata Sekda didampingi Kadis Dikbud Helmi.

Sesuai arahan Bupati Sarolangun Cek Endra, lanjut Sekda. Para guru dan sekolah diminta untuk melakukan sosialisasi atas gelar pahlawan nasional Raden Mattaher.

Dengan mengajarkan kepada seluruh siswa, sejarah perjuangan Raden Mattaher dalam melakukan perjuangan melawan pasukan Belanda diwilayah Provinsi Jambi.

“Sesuai arahan bupati, kita minta kepada guru, kepala sekolah untuk mengajarkan kepada para siswa bahwa Sarolangun punya pahlawan Nasional,” katanya.

Sementara itu, Ratumas Nina, cucu yang kelima dari almarhum Raden Mattaher mengatakan bahwa saat ini sudah disiapkan buku dan biografi sejarah perjuangan Raden Mattaher.

Tentu diharapkan itu bisa dikembangkan kedepan untuk menjadikan inspirasi bagi generasi muda dalam menanamkan jiwa pahlawan, amar makruf dan nahi mungkar.

“Perjuangan saya berjuang sendiri untuk kakek saya, sering dari kecil sudah saya lakukan bersih makam kakek, kadang kadang ngecet makam kakek. Buku sudah, dan biografi tentang Raden Mattaher,” katanya.

“Saya mohon generasi muda, anak anak sekolah tauladanilah Raden Mattaher, dulu waktu kecil susah di kasang melintang sering ditinggal tinggal, sama bapak saya juga ditinggal tinggal oleh datuk saya Raden Mattaher,” kata dia menambahkan.

Ratumas Nina juga mengingatkan agar para generasi muda untuk meninggalkan perilaku yang tidak benar, namun harus menegakkan kebenaran dijalan yang benar.

“Dalam agama apapun bahwa yang tidak benar jangan dilakukan karena akan merugikan diri sendiri. Karena hanya diri kita sendiri yang bisa mendidik diri kita sendiri,” katanya.

Dengan begitu, iapun berharap kedepan akan lahir kembali generasi muda penerus Raden Mattaher, yang bisa memimpin Provinsi Jambi di masa mendatang ke arah yang lebih baik.

“Karena Raden Mattaher adalah raja terakhir di Jambi, bergelar Pangeran Ratu dan itu tidak bisa dipungkiri bahwa dimakam Datuk Paduko Berhalo tertera betapa islam budaya Jambi rajii Jambi 1460-1907. Harapan saya kepada pemerintah Sarolangun, saya ingin generasi Sarolangun menjadi Raden Mattaher memimpin provinsi Jambi, lahir Raden Mattaher yang baru, dan anak abak sekarang saya ingin meniru datuk saya Raden Mattaher,” katanya.(sarolangun)