Berani Menyikap Tabir

Guru SD 02 Sarolangun Mogok Mengajar

Dipicu Gaya Kepemimpinan Kepsek

Majelis guru SD 02 Sarolangun yang melakukan aksi mogok mengajar. Foto:ist

SAROLANGUN-Kepala Dinas Dikbud Sarolangun Helmi SH MH turun ke lapangan saat aksi mogok mengajar para guru di SD  Negeri 02 Sarolangun.

Aksi mogok mengajar para guru tersebut mengakibatkan proses belajar mengajar di sekolah tidak terlihat seperti biasanya, para wali murid dan siswa memilih pulang ke rumah masing-masing.

BACA JUGA: Guru Perlu Bangkitkan “Ruh” Pembelajaran

Kepala Disdikbud Helmi, beserta Sekretaris Disdikbud Murtoyo, Kabid Dikdas Harun, Kabid PAUDI Zulhitmi, Kapolsek Sarolangun  AKP  S Berutu beserta anggota turun ke sekolah dan melakukan apel bersama para guru hingga rapat di ruangan kepala sekolah.

Sementara dalam rapat tersebut Kepala Sekolah SDN 02 Sarolangun Junaida, tidak hadir karena sedang kegiatan di Desa Bernai.

Kepala Disdikbud Helmi mengatakan, dirinya sangat menyayangkan terjadi aksi mogok mengajar yang dilakukan para guru SD 02 tersebut. Karena sudah melalaikan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan proses belajar mengajar di sekolah.

Untuk sementara ini, keluhan dan aspirasi para majelis guru tersebut saat ini sudah ditampung oleh pihaknya, dan kemudian akan dilakukan kajian, verifikasi dan evaluasi.

“Jadi aspirasi para guru ini kita tampung dan kaji, serta evaluasi dan verifikasi untuk mengambil keputusan,” katanya saat diwawancarai usai rapat bersama para guru.

Tuntutan majelis guru SD 02 Sarolangun. Foto:ist

Ia menjelaskan, akar persoalan ini dikarenakan managemen kepemimpinan kepsek yang paling dikeluhkan para guru, seperti karakter pribadi, transparansi, kebijakan serta hal lain yang dinilai tidak responsif terhadap keluhan para guru. Misalnya, indikator yang dilaporkan seorang kepsek jarang hadir.

Maka, ia akan segera memanggil Kepsek SD 02 Sarolangun . Jika memang ada indikasi managemen kepemimpinan yang tidak sesuai aturan, maka pihaknya akan mengambil keputusan supaya persoalan ini segera diselesaikan.

“Menilai kedua belah pihak, tentu berproses akan kita panggil dan ada tim yang akan mengevaluasi tuntutan dari para majelis guru. Kalau nanti ada indikasi tidak sesuai managemen kepemimpinan dengan apa yang diharapkan tentu kita akan mengambil keputusan, dalam waktu dekat tapi dalam berproses, “katanya.