TINTANUSANTARA.CO.ID, TANJABTIM – Pemkab Tanjab Timur telah menyiapkan skenario penerapan karantina penuh (Lockdown) untuk melindungi masyarakat di kabupaten wilayah timur Provinsi Jambi itu dari penyebaran virus Corona.
Bupati Tanjab Timur, Romi Hariyanto mengatakan, skenario yang disiapkan jika lockdown diberlakukan yakni dengan mengalihkan dana pembangunan infrastruktur untuk membantu logistik masyarakat selama sebulan.
“Jika memang langkah terbaik adalah lockdown, kita siap. Kita sudah hitung, kebutuhan logistik kita mencukupi untuk satu bulan kedepan,”tegas Romi di kediamannya, di Muarasabak, Sabtu(28/3).
Berdasarkan perhitungan Pemkab Tanjabtim, terdapat 54 ribu kepala keluarga yang perlu mendapat bantuan logistik, dengan jumlah ini dibutuhkan dana sebesar Rp 110 Miliar perbulan.
Meski demikian, saat ini Pemkab Tanjabtim masih menunggu instruksi pusat terkait penerapan karantina penuh ini.
“Kita masih menunggu peraturan pemerintah tentang tata cara karantina untuk daerah yang saat ini kabarnya sedang disiapkan. Jika pemerintah pusat mengijinkan, kita siap melaksanakan.
Romi Hariyanto termasuk kepala daerah yang mendukung diberlakukannya karantina penuh. Menurutnya, saat ini sama sekali tidak ada jaminan keamanan terhadap penyebaran virus Corona ini.
Dia juga tak malu mengakui bahwa Tanjabtim tidak dalam posisi siap jika Corona mewabah di daerah itu karena itu ia bersama seluruh jajaran pemerintah daerahnya sepakat mulai membatasi akses keluar masuk orang ke wilayah kabupaten Tanjabtim.
“Saat ini kita butuh kebersamaan, kami terpaksa mengambil langkah tidak populis dengan mulai membatasi keluar masuk orang dari dan ke luar daerah, tentu ini demi melindungi warga Tanjabtim secara menyeluruh, khusus PNS kita siapkan sanksi bagi yang masih keluar dari Tanjabtim,” tandasnya.
Untuk diketahui, sejak Rabu (25/3/2020), sejumlah pintu masuk ke Tanjabtim sudah dijaga aparat. Mobil angkutan travel tujuan luar kota diminta kembali dan tidak meneruskan perjalanan.
Begitu juga mobil yang masuk asal luar daerah, dilakukan pemeriksaan ketat. Yang diijinkan masuk adalah angkutan pembawa logistik sembako, BBM, gas dan obat – obatan. Itupun harus melalui sejumlah pemeriksaan oleh petugas di perbatasan.