SIDOARJO – tintanusantara.co.id – Dalam rangka menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan kemanusiaan sekaligus memberikan pemahaman sejak dini tentang bahaya penyalahgunaan narkotika, SMP Negeri 1 Candi Sidoarjo mengadakan kegiatan kunjungan edukatif ke Yayasan Rehabilitasi Sahwahita Nusantara pada Senin, 6 Oktober 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 22 siswa dengan didampingi 3 guru pembimbing. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program sekolah yang mendukung gerakan P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) di lingkungan pendidikan.
Rombongan dari SMP Negeri 1 Candi Sidoarjo disambut hangat oleh seluruh staf Yayasan Rehabilitasi Sahwahita Nusantara.
Dalam kesempatan tersebut, pihak yayasan memberikan penjelasan mengenai peran lembaga rehabilitasi dalam membantu pemulihan bagi korban penyalahgunaan narkoba.
Para siswa juga diajak berkeliling untuk melihat berbagai fasilitas rehabilitasi serta mengenal lebih dekat kegiatan positif yang dilakukan oleh para residen selama menjalani proses pemulihan.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta didik mendapatkan edukasi mengenai dampak negatif narkotika terhadap kesehatan, keluarga, dan masa depan generasi muda.
Selain itu, sesi interaktif dan diskusi ringan juga dilakukan untuk menumbuhkan empati, rasa kemanusiaan, serta tanggung jawab sosial terhadap sesama.
Suasana kunjungan berlangsung hangat dan penuh antusiasme, baik dari pihak sekolah maupun yayasan.
Pihak SMP Negeri 1 Candi Sidoarjo berharap kunjungan ini dapat memberikan pengalaman berharga bagi para siswa dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat tanpa narkoba.
Melalui kegiatan seperti ini, sekolah berkomitmen untuk terus menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial dan kemanusiaan, sehingga terbentuk generasi muda yang peduli, tangguh, serta mampu menjadi pelopor dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Kepala SMPN 1 Candi Sidoarjo, Heri Kristianto, S.Pd., M.Pd., menegaskan pentingnya sinergi sekolah dengan berbagai pihak untuk membentengi generasi muda dari bahaya narkoba.
“Semangat kami jelas, tumpas narkoba demi mewujudkan Sidoarjo Bersinar, (bersih dari narkoba). Anak-anak harus diarahkan pada prestasi, bukan pada hal-hal yang merusak masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, Agus Syahid Mabruri SH., MH., Ketua Yayasan Rehabilitasi Sahwahita Nusantara, menekankan bahwa pemberantasan narkoba memiliki dasar hukum yang jelas.
“Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menegaskan bahwa penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika adalah tindak pidana serius. Ditambah lagi, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan memperkuat aspek rehabilitasi bagi penyalahguna. Jadi, upaya ini bukan sekadar menghukum, tetapi juga menyelamatkan generasi muda,” tegasnya.
Staf Yayasan Rehabilitasi Sahwahita Nusantara, Maulana Arzaqi, S.Pi., memaparkan pentingnya edukasi mengenai bahaya narkoba bagi remaja. “Narkoba hadir dalam banyak bentuk, mulai dari yang dikenal luas seperti sabu, ganja, ekstasi, hingga obat-obatan kimia sintetis yang sering disamarkan. Bahayanya tidak hanya merusak fisik, tapi juga menghancurkan psikologis dan masa depan. Remaja harus kritis, jangan sekali-kali coba-coba, karena sekali terjerat sulit keluar,” jelasnya.
Penyalahguna narkoba perlu dipandang sebagai korban yang juga berhak mendapatkan pemulihan. “Rehabilitasi itu penting. Anak-anak yang telanjur terjerumus tidak boleh langsung dicap sebagai kriminal semata. Mereka butuh pemulihan medis, sosial, dan mental agar bisa kembali berfungsi di masyarakat. Itulah kenapa deteksi dini di sekolah-sekolah seperti ini sangat krusial,” pungkasnya.
(amin-tim)