Viral Debat Panas dengan Penambang Ilegal, Kapolres Boalemo Tegas: “Kami Tak Main Kekerasan, Ini Murni Penegakan Hukum!”

Boalemo – Sebuah video memperlihatkan perdebatan panas antara Kapolres Boalemo, AKBP Sigit Rahayudi, S.I.K., dan seorang pria bernama Marten Yosi Basaur, viral di media sosial sejak Selasa (3/6/2025). Pria tersebut diduga terlibat dalam aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo.

Video berdurasi pendek itu menuai beragam tanggapan dari publik, terutama karena memperlihatkan AKBP Sigit berbicara dengan nada tinggi dan disebut sempat menginjak bagian bawah kursi. Namun, Kapolres menegaskan bahwa potongan video tersebut tidak mencerminkan konteks yang sebenarnya.

“Video itu hanya potongan dari kejadian sebenarnya. Saya bicara tegas karena ada upaya menyudutkan dan menyebut-nyebut nama pejabat Polda tanpa dasar. Itu tidak bisa kami toleransi,” ujar Kapolres saat konferensi pers di Mapolda Gorontalo, Rabu (4/6/2025), didampingi Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro A.P., S.I.K., M.T.

AKBP Sigit menegaskan, tidak ada kekerasan fisik yang terjadi. Peristiwa tersebut berlangsung setelah Polres Boalemo melakukan penertiban tambang ilegal di Desa Sari yang menggunakan alat berat dan merusak lingkungan. Penertiban dilakukan berdasarkan surat perintah resmi.

Marten datang ke Polres keesokan harinya bersama seorang anggota Brimob dan dua rekannya untuk meminta klarifikasi, hingga terjadilah perdebatan di ruang Satreskrim.

“Saya memang bicara keras karena tudingan yang disampaikan sangat serius. Tapi tidak ada tindak kekerasan sedikit pun. Kami sudah serahkan semua ke Propam untuk diperiksa,” katanya.

Kapolres juga membantah keras tudingan adanya “setoran” Rp30 juta per alat berat kepada pihak kepolisian. Ia menantang siapa pun yang memiliki bukti untuk mengungkapkannya ke publik.

“Tidak pernah ada transaksi seperti itu. Kalau ada yang bisa membuktikan, silakan buka. Jangan fitnah,” tegasnya.

Ia menyebutkan, penertiban tambang ilegal di wilayah Boalemo akan terus dilakukan, termasuk di lokasi-lokasi yang berpindah-pindah seperti Sumisus dan Teinilo.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral, AKBP Sigit bahkan telah menemui istri Marten untuk menjelaskan langsung maksud dari tindakannya.

“Kami ini aparat penegak hukum. Tugas kami melindungi masyarakat dan lingkungan dari kerusakan. Tidak ada niat menyakiti siapa pun,” tutupnya.

Polda Gorontalo menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Kapolres Boalemo dan menegaskan komitmen Polri dalam menjaga integritas, transparansi, dan penegakan hukum tanpa kompromi.

Wartawan: Rey
Editor : Jujan

Baca Juga

BERITA TERBARU

Trend Minggu ini