Tintanusantara.co.id, Kerinci-Seorang Pekerja Migran Indonesia Syahrel kelahiran 04 Desember 1976 asal Desa Muak, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Ditemukan terlantar sakit di rumah sewaannya selama 3 bulan di Malaysia.
Hal ini ditemukan oleh Razak Baginda Warga Kerinci di Malaysia.
Melihat kondisinya yang semakin parah sementara tidak ada yang merawatnya, maka Syahrel dibawa Razak Baginda ke Hospital Ampang di Malaysia.
Di hospital Syahrel dirawat selama Satu Bulan selanjutnya kolaborasi KBRI KL , SBMI DPLN Malaysia, Thana NSI sebuah NGO di Malaysia, di sampaikan ke SBMI Jambi
Saat ini kondisi Syahrel berdasarkan analisis Hospital sudah mulai beransur membaik dan dia bisa di pulangkan ke kampung halamannya di kerinci tapi memerlukan perawatan yang intensif.
Selama pengurusan dokumen tentang pemulangannya. Syahrel di titipkan ke Shelter Home oleh NSI dan menerima perawatan Disn
Pemulangan Syahrel di dampingi oleh Thana NSI Malaysia dengan pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur menuju bandara Minangkabau Padang pada Hari Minggu 01 Oktober 2023.
Sesampainya di padang disambut, disediakan ambulance yang di fasilitasi oleh, SBMI Jambi, BP2MI SUMBAR, P4MI Kerinci Jambi dan Disnaker kerinci.
Sesampainya di Kerinci Sungai Penuh Syahrel lansung di rujuk ke RSU Mayjen H.A Thalib Sungai Penuh dengan maksud agar keluarga bisa melihat lansung karena dia dalam tahap pemulihan.
Dari fenomina ini mengingatkan kita bahwa Provinsi Jambi merupakan basis dari Pekerja Migran terutama Kerinci dan sungai Penuh,
Salpani S.Pd, M.Si ketua SBMI Jambi berharap kepada Pemerintah Daerah untuk bisa memberikan perhatian kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) karena mereka sudah menyumbang devisa bagi daerah yang kita kenal dengan istilah PMI ADALAH PAHLAWAN DEVISA. Maka mereka perlu perlindungan sesuai UU NO 18 th 2017
“Pekerja Migran Indonesia harus dipedulika karena mereka merupakan penyumbang devisa bagi daerah”,kata Salpani. (We)