Berani Menyikap Tabir

Proyek Jumbo Amburadul Dikabupaten Sarolangun, Dikerjakan Satu Orang dengan Nama Berbeda

Lembaga Swadaya Masyarakat Rakyat Peduli Indonesia (LSM RPI) bersama komisi III DPRD Sarolangun dan Dina PUPR meninjau pekerjaan Jalan Panca Karya- Meribung dan Pengaspalan Jalan Selembau Desa Lubuk Resam pada Selasa (26/10/2021). Foto:ist

SAROLANGUN – Tiga proyek Jumbo peningkatan jalan dengan anggaran lebih dari 20 miliar di kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi tahun anggaran 2021 diduga kuat dikerjakan satu orang, ketiga proyek tersebut kini tengah jadi sorotan dewan maupun publik kususnya warga Sarolangun.

Ketiga mega proyek itu adalah, Pengaspalan Jalan Selembau Desa Lubuk Resam, atau yang dikenal dengan jalan Panti Lubuk Resam, Kecamatan Cermin Nan Gedang, tender di menangkan PT. SARANA INDO TEKNIK dengan alamat Perum Villa Gading Blok I No. 1 Kel. Aur Gading Kecamatan Sarolangun dengan anggaran Rp 7.299.962.212.

Peningkatan Jalan Burung Hantu Dam Siambang Kecamatan Mandiangin yang dikerjakan TRENGGANOCITRAMANDIRI JL. Kenanga III, RT. 07, KEL. Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura Jambi dengan aggaran Rp 4.832.937.440.

Dan Peningkatan Jalan Panca Karya- Meribung,  Kecamatan Limun yang juga dikerjakan  TRENGGANOCITRAMANDIRI dengan kontrak senilai Rp 7.757.280.000.

Dugaan Sejumlah mega proyek itu dikerjakan satu orang terkuak setelah  Lembaga Swadaya Masyarakat Rakyat Peduli Indonesia (LSM RPI) bersama komisi III DPRD Sarolangun dan Dina PUPR meninjau pekerjaan Jalan Panca Karya- Meribung dan Pengaspalan Jalan Selembau Desa Lubuk Resam pada Selasa (26/10/2021) kemarin.

BACA : Ketua Umum LSM RPI, komisi III DPRD Sarolangun dan Dinas PUPR Sarolangun Tinjau Proyek Jalan Panca Karya-Meribung dan Jalan Lubuk Resam-Panti

“Waktu di lapangan komisi III sempat menyinggung progress pekerjaan peningkatan jalan Burung Hantu Dam Siambang, namun yang menjawab adalah satu orang yang juga bekerja di jalan Panca Karya Maribung serta jalan Panti Lubuk Resam,” Ungkap Harkis, Ketua LSM RPI pada Tintanusantara.co.id.

“Dari pantauan kami dilapangn, Ketiga proyek itu tidak ada satupun yang beres, peningkatan jalan Panca Karya-Maribung yang terdiri dari rigit beton dan pengerasan, disana jalan berlumpur dan digenai air langsung disiram dengan sirtu, tanpa ada pengerasan atau pemadatan terlebih dahulu, kemudian pengaspalan jalan Panti lubuk resam, kini jalan itu sudah banyak yangg hancur, karna kualitas dan ketebalan aspalnya tidak bermutu, bahkan jalan burung Hantu Dam Siambang itu fiktif, karna sudah ada pencairan tahap II tapi dilapangan belum ada pekerjaan sama sekali,” urai Harkis.

“Saat itu kami sudah minta pada dewan komisi III untuk meningkat pengawasannnya, karna tanpa ada pengawasan, puluhan milyar uang rakyat itu akan terbuang sia-sia dan hanya menguntungkan segelintir orang, terlebih lagi ditengah bencana pandemi, anggaran yang lain dipangkas tapi anggaran mega proyek itu tetap jalan tapi hasilnya jadi mudarat,” ungkapnya.

“Pasca dari itu kami yakin, Sejumlah mega proyek yang lain kemungkinan juga dikerjakan oleh aktor yang sama, Kami dari LSM-RPI komitmen akan terus mencari kebenarannya, agar uang rakyat Sarolangun tidak terus dirampok secara sistemmatis,” kata Harkis.

Selain itu, Harkis juga mempertayakan besaran anggaran untuk pengawasan ketiga proyek tersebut, yang mana Pemkab Sarolangun melaui APBD tahun 2021 melalui dinas PUPR menggelontorkan biaya pengawasan teknis Pekerjaan  Pengaspalan Jalan Selembau Desa Lubuk Resam sebesar Rp 232.660.000, Peningkatan Jalan Panca Karya- Meribung Rp 158.030.000 dan Pengawasan Teknis Peningkatan Jalan Burung Hantu Dam Siambang Rp 141.790.000.

BACA JUGA:

 LSM RPI Investigasi Proyek Peningkatan Jalan Yang Tendernya Dimenangkan Trenganocitramandiri

Yang Lain Dipangkas, SPPD Sekretariat DPRD Sarolangun Malah Meningkat 2,5 Miliar Lebih

“Selain biaya untuk konsultan pengawas, masih ada juga ratusan juta biaya perencanaan maupun Detail Engineering Design (DED) diketiga proyek tersebut, tapi kenapa realisasinya dilapangan masih juga amburadul,” ungkap Harkis.(tim)