Tintanusantara. Bungo,- Kabupaten Bungo memiliki 17 kecamatan 12 kelurahan 141 desa. menurut keterangan masyarakat Bungo, kepada media ini, diduga ada 2 sampai 3 orang Bandar Narkoba jenis (Sabu) di setiap desa dan kelurahan , belum lagi maraknya para pengedarnya.
Semangkin menjamurnya para pengedar Narkoba ini dan mereka lebih berani melakukan transaksi secara terang-terangan untuk menjual barang haram tersebut di tengah masyarakat .
” diduga lebih kurang 2 sampai 3 milyar setiap hari uang masyarakat Bungo hasil jual Narkoba jenis sabu di bawa pergi oleh “kulit putih” atau “mata sipit”, ” sebut sumber.
Salah satu ontohnya nyata Peredaran Narkoba di kampung lubuk tenam kelurahan manggis kecamatan bathin III Wilayah hukum Polsek kota muara Bungo.
Narkoba jenis sabu menjamur seperti kacang goreng.sehingga pantauan tim investigasi media Tintanusantara, Pemakai narkoba jenis sabu bukan lagi masyarakat tapi sudah sampai kekalangan tingkat pelajar SMP dan SMA sederajat bahkan ke Mahasiswa perguruan tinggi.
Masyarakat Bungo, sangat menyayangkan wakil Bupati selaku Ketua Badan Narkoba Kabupaten Bungo (NBK). Padahal H. Safrudin Dwi Apriyanto, S,Pd. Menjabat wakil Bupati Bungo sudah dua periode , yang tidak bisa mengatasi peredaran Narkoba di Kabupaten Bungo.
Padahal menurut pengakuan dari anggota DPRD Kabupaten Bungo ,Kepada media ini Pemerintah kabupaten Bungo telah mengelantor kan dana dari Anggaran dari APBD kabupaten Bungo setiap tahun 700.000.000, untuk BNK.
” tapi bukan mencegah malah Bungo bertambah parah Narkoba ungkap oknum anggota DPRD, “ungkap nya.
Lebih lanjutnya seharus tugas pokok fungsi dari BNK kabupaten Bungo, hanya sebatas memberikan penyuluhan dan sosialisasi serta pencegahan terutama untuk bagi pelajar baik tingkat SD, SMP, SMA sederajat sampai ketingkat perguruan tinggi dan masyarakat sampai ke desa desa yg ada di dalam wilayah kabupaten Bungo.
Bekerja sama dengan APH polres Bungo CQ kasat narkoba.
“Tapi sayang nya BNK Bungo, tidak menjalan kan tugas nya sepenuh hati, Dengan anggaran sebesar itu setiap tahun nya,” sebut nya
Anggaran Ratusan juta menjadi sia sia. Dan hasil dari Pantauan media ini, sosialisasi dilakukan oleh BNK di SMAN.1 Bungo dan di SMPN 1 muara Bungo, serta setebaran sepanduk setiap simpang di dalam pusat kota Muara Bungo.
Dirinya Berharap erharap polres Bungo CQ kasat narkoba, di duga ada pembiaran sehingga tingkat narkoba jenis sabu sabu dari 12 kota kabupaten dalam provinsi Jambi, kabupaten Bungo yang nomor satu tinggkat pemakai narkoba dari tahun-ketahun nya.
“jadi wajar masyarakat, ada apa yang “terjadi” Apakah APH Kabupaten Bungo.sembari terkesan tutup mata, ibarat pepatah,mengatakan tungau di sebrang lautan nampak ,tapi gajah di kelipik mata tidak tampak.” ungkapnya.
Komentar hangat dari Tomas serta pegawai sarak dan imam masjid , kelurahan manggis, kepada media ini mengatakan sudah tidak sanggup lagi mengatasi narkoba khusus wilayah. Kelurahan manggis apa lagi dalam kampung lubuk masam atau sebutan kampung narkoba dalam Kelurahan manggis Kecamatan bathin III kab Bungo.
Saat ini sudah tidak ada adat dan adab pemuda terhadap orang tua.terkesan berdampak di pengaruhi oleh narkoba jenis sabu berharap kepada pemerintah dan pihak APH untuk mengatasi nya.
Tapi sayang pada saat awak media ini konfirmasi kepada ketua BNK kabupaten Bungo, H. Safrudin Dwi Apriyanto, melalui WhatsApp nya tidak di balas dan di telpon juga tidak di angkat.
Termasuk juga ketua GANN ( Grakan Anti Narkotika Nasional ) Kabupaten Bungo. Pendos melalui sambungan telp tidak berkomentar juga untuk diminta keterangan tentang tugas pokok fungsi BNK kabupaten Bungo.
Namun ketua GANN seolah tutup dan membisu dterkait peredaran narkoba di kabupaten Bungo saaat di konfirmasi via telfon namun tidak ada jawaban di ujung telfon diduga ketua GANN memutuskan sambung telfon. (Tim)