Ketua DPRD Kabupaten Melawi Resmi Tutup Pekan Gawai Dayak ke – XVII Di Stadion Raden Tumenggung Setya Pahlawan 

TINTANUSANTARA.CO.ID,Melawi,Kalbar  Luar biasa lautan manusia, membanjiri penutupan Pekan Gawai Dayak (PGD) ke- XVII Melawi 2025, di Stadion Raden Temenggung Setya Pahlawan Nanga Pinoh, Sabtu (2/8) malam.

Pada puncak perayaan PGD ini, selain menampilkan hiburan rakyat bernuansa seni dan tarian dari khas budaya Dayak, juga dihibur band ternama dan artis-artis lokal mengguncang lokasi lapangan stadion.

PGD yang berlangsung sejak Kamis (31/7) lalu ini ditutup secara resmi oleh Ketua DPRD Melawi, Hendegi Januardi Usfa Yursa, ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 18 kali.

Dalam laporannya, Ketua Panitia PGD ke- XVII Melawi 2025, H. M. Yamin, menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan seperti pemerintah daerah, aparat keamanan, pelaku usaha dan donatur hingga pengunjung.

Yamin mengatakan, sejak dibuka PGD hingga acara penutupan berlangsung tidak ditemukan hal-hal yang mengganggu ketertiban atau tidak ada kegaduhan.

“Selama PGD berlangsung, tidak ada masyarakat yang berurusan dengan hukum adat dan kantor polisi. Semua pengunjung menunjukkan apresiasi dengan baik,” kata Yamin.

Yamin menyebut, anggaran yang digelontorkan dalam PGD tahun ini sebesar Rp 340 juta bersumber dari hibah pemerintah daerah melalui DAD Rp 200 juta dan bantuan para donatur, namun masih ada kekurangan Rp 20 juta.

Ditempat yang sama, Ketua DAD Melawi, Kluisen, menyampaikan sangat menyambut baik acara PGD ini dan panitia sudah melaksanakan tugasnya dengan maksimal, sehingga terlaksana dengan sukses.

“Kegiatan PGD tahun ini terlaksana dengan sukses, tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, DPRD, aparat keamanan dan pihak-pihak lainnya yang berkontribusi,” ujar Kluisen.

Pada kesempatan itu, Kluisen berharap, pelaksanaan PGD ke- XVIII 2026 mendatang bisa dilaksanakan di Rumah Adat Dayak yang terletak di komplek Kantor Bupati Melawi, sambil menunggu penyelesaian penataan halaman.

“Mari tetap kita jaga kekompakan di daerah, saling menghargai sesama walaupun kita berbeda suku, golongan maupun agama. Saya mengapresiasi kepada masyarakat tidak terjadi kegaduhan seperti berkelahi dan mabuk selama PGD berlangsung,” ujar mantan Wakil Bupati Melawi itu.

Dikesempatan itu juga, Kluisen mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung Bupati dan Wakil Bupati Dadi dan Malin sebagai pemimpin daerah.

Ia pun berharap di era kepemimpinan Dadi dan Malin ini hingga 2030 mendatang Melawi semakin maju dan rakyatnya sejahtera.

Sementara, Ketua DPRD Melawi, Hendegi Januardi Usfa Yursa, dalam sambutannya mengungkapkan gawai dayak merupakan upaya masyarakat untuk memperkuat identitas dan melestarikan budaya melalui warisan para leluhur.

Ia pun mengajak untuk bersama-sama menjaga tradisi, melestarikan budaya, dan membangun masa depan yang lebih maju, hingga menjaga kerukunan antar suku maupun agama.

Menurut politisi PAN itu, seiring dengan perkembangan jaman, kebudayaan dapat punah bahkan tidak dikenal lagi, jika tidak berusaha untuk menjaga dan melestarikannya.

“Melestarikan budaya adalah upaya untuk menjaga, melindungi, dan meneruskan warisan dari satu generasi ke generasi berikutnya,” pungkasnya.

Dikesempatan momen penutupan itu, Ketua DPRD Melawi menyerahkan bantuan secara pribadi sebanyak Rp 10 juta untuk mengurangi beban panitia.

Dalam acara ini, turut hadir diantaranya Sekda Melawi Paulus, Kapolres Melawi AKBP Harris Batara Simbolon, Anggota DPRD Melawi Nur Betty Eka Mulyastri, pimpinan OPD, mantan Bupati Melawi Panji, Ketua Temenggung Melawi Sopian Hadi, dan berbagai undangan lainnya.

Baca Juga

BERITA TERBARU

Trend Minggu ini