TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun berencana akan mengambil kebijakan untuk menggabungkan atau merger sekolah yang kekurangan murid.
Kepala Disdikbud Sarolangun Arsyad mengungkapkan, banyaknya lembaga didalam satu zonasi juga menjadi pertimbangan untuk di merger.
“Bisa jadi oleh karena kecenderungan orang tua memasukkan anak ke pesantren misalnya. Kemudian hari ini lembaga ini terlalu banyak saya pikir, didalam suatu desa ada yang sampai dua SD,” katanya, Minggu (21/7).
Dijelaskan Arsyad, dengan banyaknya sekolah, sementara jumlah penduduknya terbatas menjadi salah satu bahan evaluasi untuk me merger sekolah.
Selain itu, untuk menghindari merger, Arsaya mendorong para guru dan kepala sekolah agar berinovasi tentang kegiatan unggulan yang diadakan di sekolah.
“Jadi kedepan akan ada kebijakan, akan kita telusuri dan kemungkinan akan di merger,” ungkapnya.*