Germas Dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting Berikut Penjelasannya, Bersama dr Satjoga Nugroho

TINTANUSANTARA.CO.ID

SAROLANGUN – Gerakan Masyarakat hidup sehat dalam Pencegahan dan Penanganan stunting dan penjelasan nya yang di sampaikan oleh kepala puskesmas kecamatan Mandiangin dr Satjoga Nugroho saat di konfirmasi Sabtu (20/8/2022) di Ruang kerja nya.

dr Satjoga mengatakan Germas adalah Gerakan Masyarakat hidup sehat, Germas bertujuan untuk menciptakan budaya hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan/perilaku masyarakat yang kurang sehat.

Ada tujuh pilar yang harus diperhatikan dalam germas, antara lain :

1. Aktivis fisik, bagai mana biar imunitas kita kuat agar kita tidak mudah sakit kita harus melakukan olahraga minimal 30 menit sehari.

2. Makan buah dan sayur, dari buah dan sayur ada vitamin dan mineral yang membuat tubuh kita berfungsi dengan baik.

3. Cek kesehatan secara berkala, minimal cek tekanan darah dan cek kadar gula darah bagi orang usia 15 tahun keatas, untuk mengetahui punya darah tinggi atau tidak dan terkena kencing manis apa tidak, karena ini berhubungan dengan PTM atau penyakit tidak menular yang sekarang banyak diderita oleh masyarakat kita.

4. Enyahkan rokok, Hal ini berhubungan dengan infeksi pernapasan.

5. Tidak minum alkohol.

6. Kebersihan lingkungan, kebersihan lingkungan berpengaruh terhadap stunting, karena lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik akan menimbulkan infeksi pencernaan seperti diare.

7. Menggunakan jamban sehat, Anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga yang tidak menggunakan jamban sehat rentan mengalami peradangan usus, Hal ini bisa memicu stunting.

Satjoga menyebutkan sejalan dengan pencegahan dan penanganan stunting, program yang dilakukan di puskesmas Mandiangin semuanya mendukung untuk giat germas dan pencegahan juga penanganan Stunting, Gerakan masyarakat hidup sehat kita sudah melakukan pertemuan dengan lintas sektor, kader, ibu PKK, Tripika, kades; pernah kita pertemuan di kantor Camat, itu kita persentase Masalah Germas, jadi Germas ini sudah kami sosialisasi kan

Jadi jelas disini, hubungan Germas dengan Stunting adalah ada nya Gerakan Masyarakat hidup sehat akhirnya stunting menurun.

Giat germas yang dilakukan di puskesmas Mandiangin selain pertemuan sosialisasi germas, antara lain, pemeriksaan kesehatan ke desa, senam ke desa desa, edukasi gizi seimbang ke desa desa, ke sekolah sekolah dan juga ke kantor kantor, dan penyebarluasan informasi melalui baliho.

Lebih lanjut di jelaskan dr Satjoga apa yang di maksud dengan stunting, stunting itu adalah Pendek atau kerdil, Defenisi stunting adalah gagal tumbuh anak karena kekurangan asupan gizi kronis, kurang gizi bisa juga karena infeksi bisa juga kerena stimulasi yang tidak memadai.

“Kerdil itu bukan faktor keturunan, kerdil itu karena faktor kekurangan gizi, pendek tidak sesuai dengan usia nya itu bukan faktor keturunan tapi karena faktor gizi atau asupan gizinya kurang dalam waktu yang lama.” Ujarnya

Satjoga juga menyebutkan bahwa Program pemerintah dalam waktu sekarang ini pemerintah ingin menurunkan angka kematian ibu dan bayi, pemerintah ingin menurunkan angka stunting atau kerdil, dan penyakit menular juga penyakit tidak menular, itu fokus pemerintah untuk sekarang ini.

World Health Organization (WHO) organisasi kesehatan dunia mentargetkan angka stunting itu jangan sampai lebih dari 20%, di Indonesia untuk sekarang ini antara kurang lebih 24%. Harapan pemerintah tahun 2024 turun menjadi 14 %.

Intervensi seribu hari pertama untuk Mencegah stunting kita awali dari ibu hamil, ibu bersalin sampai anak umur dua tahun, kalau kita hitung hamil sembilan bulan tambah dua tahun sama degan seribu hari, maka nya kalau kita intervensi seribu hari pertama insyaallah anak kita tidak akan Stunting.

Stunting itu berdampak pada anak, anak tersebut akan berpengaruh pada otak nya/kognitif/pikiran daya pikir nya nanti lemah di banding yang lain, dampak lain nya anak yang stunting akan mudah sakit, nama nya juga gizi nya kurang nanti sedikit sedikit sakit, tambah ngak sehat tambah ngak pintar itulah dampak dari Stunting, anak Stunting atau kerdil itu nanti dewasa nya akan timbul penyakit yang tidak menular kemungkinan setelah dewasa nya punya darah tinggi, punya kencing manis, maka nya kita cegah jangan sampai anak anak kita nanti nya bermasalah dengan kesehatan nya.

“Maka nya Pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting, nanti tahun 2045 angkat stunting di Indonesia tidak ada lagi.” Pungkasnya

Penulis: Andra

Baca Juga
spot_img

BERITA TERBARU

Trend Minggu ini