Dua Unit Ambulance Membawa Jenazah dan Pasien Terjebak Kemacetan Puluhan Jam

TINTANUSANTARA.CO.ID, BATANGHARI – Polimik kemacetan antara warga masyarakat umum selaku pengguna jalan dengan para driver angkutan batu bara diruas jalan nasional terutama yang melintas diwilayah kecamatan Muara Bulian – Kecamatan Muara Tembesi dan Kecamatan Muara Tembesi – Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi terus berkepanjangan.

Dalam hal ini pemerintah, terutama pemerintah Provinsi Jambi tak berdaya dalam menghadapi cukong cukong yang memiliki perusahaan tambang batu bara tersebut.

Kejadian Ini terus menerus berkelanjutan berdampak sosial yang buruk bagi warga masyarakat umum terutama warga masyarakat selaku pengguna jalan serta warga masyarakat yang dilalui armada angkutan batu bara.

Akibat kemacetan panjang dari pagi Selasa (28/2/2023) hingga menjelang petang belum juga teruraikan.

Anita warga Jelutih kecamatan Batin XXIV menyebut kemacetan yang diakibatkan oleh angkutan batu bara sudah sangat menyusahkan semua pihak, banyak warga yang tertelantar yang akan melakukan aktifitasnya terutama anak anak sekolah yang akan menuju ketempat sekolah di pagi hari, belum lagi puluhan nyawa yang sudah melayang korban dari armada angkutan bara bara tersebut, tegas Anita.

Diketahui pula dua unit mobil Ambulance satu membawa warga yang dalam keadaan sakit dari Sarolangun tujuan ke Jambi dan satu unit lagi dari kota jambi membawa seorang jenazah menuju ke kabupaten Sarolangun terjebak kemacetan dari Jam 14.00 Wib hingga sekarang belum dapat melintas. Mayat tersebut akan di bawak menuju Desa Lubuk Resam Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.

Sementara mobil Ambulance yang membawa pasien dalam keadaan sakit juga berasal dari Kabupaten Sarolangun yang akan menuju ke salah satu rumah sakit yang ada di kota Jambi, jelas Anita.

Miyah yang membawa jenazah ibu nya terjebak kemacetan, mengungkapkan rasa kekecewaan dan kesedihannya.

“Iya saya kasihan dengan jenazah ibu saya sudah puluhan jam terjebak kemacetan, seharusnya jenazah ini sudah sampai dirumah yuk”, ungkap Miyah dengan berlinng air mata.

Kepada pemerintah ia bermohon agar armada angkutan batu bara lebih baik di stop sebelum pihak perusahaan tambang batu bara memiliki jalan sendiri, pintanya. (az-pjs)

Baca Juga

BERITA TERBARU

Trend Minggu ini