Berani Menyikap Tabir

Bangun Gedung Pakai Nama Pribadi, Kades Tapa Sari: Sayakan Pahlawan Desa

TINTANUSANTARA.CO.ID, BATANGHARI – Pembangunan gedung serba guna Desa Tapa Sari Kecamatan Mersam Kab Batanghari saat ini menjadi sorotan warga, pasal nya pembangunan gedung tersebut dengan anggaran Dana Desa tahun 2018, 2019 dan diselesaikan tahun 2020 dengan anggaran lebih kurang 1,4 miliar.

Salah satu warga yang minta jati dirinya dirahasiakan mengatakan jika pada perencanaan pembangunan gedung tersebut dirinya tidak pernah dilibatkan dalam perencaan dimusyawarah tingkat desa yang diselenggarakan Pemerintah Desa Tapa Sari dibawah kepemimpinan kepala Desa Sukirno.

“Saya sebagi masyarakat desa tidak pernah dilibatkan dalam musyawarah desa untuk perencanaan pembangunan gedung itu.” Kata nya.

“Dan yang paling membuat saya heran mengapa gedung sarana olahraga tersebut nama nya memakai nama pribadi pak kades, kami tidak memprotes jika Gedung tersebut dibangun pakai dana pribadi nya, akan tetapi gedung ini di bangun pakai dana desa, kalau pak kades seorang pahlawan iya sah-sah saja, ini pak kades kami bukan pahlawan.” Kata nya.

Sukirno kepala Desa Tapa Sari saat di konfirmasi via telepon tidak mengelak bahwa gedung yang dibangun bersumber dari Dana Desa dari tahun anggaran 2018, 2019, dan 2020 namun secara rinci Sukirno mengaku tidak ingat berapa anggaran nya, akan tetapi data RKP nya ada RPJMdes nya ada di kantor Desa.

“Ada RKP nya tahun 2018 berapa dana nya, tahun 2019 berapa dana nya itu semua ada di RKP nya.” Ujarnya.

Sukirno juga mengakui jika gedung sarana olahraga tersebut memang benar atas nama dirinya, itu atas usulan masyarakat. Sebut nya.

“Ketika diresmikan pemakaian nya masyarakat mengusulkan, agar nama pak kades la, karena pak kades la yang menyeru itu, pak kades yang membangun itu, kalau nanti nya pak kades ngak ada lagikan nama nya pak kades ada.” Kata Sukirno menjelaskan.

Saat ditanya apakah Bupati Batanghari mengetahui dan menyetujui jika gedung tersebut memakai nama pribadi nya.

Sukirno spontan tanpa pikir panjang dan mengatakan “Kalau masalah nama itu ngak ada larangan nya.” Tegas Sukirno.

Sukirno menjelaskan lebih tegas, “Coba lihat Gedung Olahraga Nasional itu nama nya Bung Hatta, Bung Karno, kan begitu, itu yang bangun bukan duit Sukarno duit Negara, kan begitu.”

Itukan Pahlawan pak, sebut media ini, Sukirno balik menjelaskan jika dia pahlawan Desa.

“Sayakan Pahlawan desa.” Tegas Sukirno.

Ketua BPD desa Tapa Sari Romi saat di konfirmasi via telepon mengatakan bahwa kepala Desa Sukirno bukanlah pahlwan seperti yang di sebutkan nya.

Akan tetapi saat peresmian gedung serba guna tersebut Romi menjelaskan, “Sebenarnya kalau dibilang Pahlwan itu idak, kemaren waktu kami peresmian gedung itu karena gedung itu perlu namo jadi otomatis kalau perlu namo harus dibuat namo nyo gedung itu, jadi spontan la di usulkan oleh tokoh-tokoh masyarakat bagai mano kalau namo itu Bang Kirno, jadi dibuat lah namo itu Gedung Serbaguna Sukirno.” Ujarnya.

Hal yang sama juga di jelaskan Pendamping Dana Desa kecamatan Mersam Hartati, saat di konfirmasi via telepon Hartati juga menjelaskan jika Sukirno bukanlah Pahlawan seperti yang diakui nya pada media.

“Dak Bukan Pahlawan tapi Dio kepala Desa sano, jadi kemaren kalau untuk merek dak apo-apolah kalau untuk bikin namo kepala desa di situ, kalau dio dak jadi kepala Desa di situ ado jugo kenang-kenangan nyo di situ, oh ini masa dio jadi kades, ado jugo tinggal namo nyo disitu kan.” Ujar Hartati.

Hartati juga menjelaskan jika pemakaian nama gedung tersebut memakai nama pribadi Kepala Desa tidak melalui persetujuan Bupati Batanghari.

“Tidak melalui persetujuan Bupati.” Pungkasnya.

Penulis: Red