Berani Menyikap Tabir

Bakri DPR RI Dituding Tak Serius Awasi Inlet di Danau Kerinci

TINTANUSANTARA.CO.ID, KERINCI – Anggota DPR RI Bakri dituding tidak serius dalam awasi proyek balai yang ada di Kabupaten Kerinci yang kabarnya jumlah 12 Miliar.

Sulitnya akses jalan menuju kelokasi bukan suatu alasan yang tepat dari DPR RI yang mewakili masyarakat Kabupaten Kerinci, ”Kalau masalah akses jalan menuju kelokasi, banyak yang sampai ke proyek, tapi kok anggota DPR RI ini beralasan sulitnya akses,” ujar Harmo Karimi Ketua Aliansi Bumi Sakti didampingi Soni Yoner, Dedi Dora, dan Ade. Minggu (4/6/2022)

Ketua Aliansi Bumi Kerinci ini, juga menegaskan ke Anggota DPR RI Bakri,”jangan nampakan seolah olah proyek tersebut perjuangan anggota DPR RI Bakri setelah proyek ini berhasil ditempatkan di Kabupaten Kerinci” tegas Harmo Karimi.

“Jangan bawa ke politik tentang pembangunan yang ada di Kabupaten Kerinci, ini hanya menunjukkan kebaikan yang ada, kita tantang, DPR RI Bakri jika berani bersuara keadaan Kabupaten Kerinci sedang tidak baik-baik saja dan bahwa perlakukan terhadap Kerinci tidak adil terkait pembagian pembangunan” tutup Harmo.

Sementara itu, DPR RI Bakri saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp belum ada balasan.

Dilansir hang-tuah.com, bahwa H. Bakri Komisi IV DPR RI batal kelokasi pembangunan Inlet Danau Kerinci pada Kamis, (30/6) kemarin. Hal ini disebabkan akses jalan menuju lokasi menelan waktu yang cukup jauh dan harus menggunakan perahu selama 15 menit.

Usai menghadiri acara Rakerda Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Arafah Sungai Penuh H. Bakri didampingi Ketua Fraksi DPRD Provinsi Jambi Fadli Sudria SE., M. Hum melalui jalur Ujung Pasir. Namun setiba di Ujung Pasir sekira pukul 15.30 Wib dan tidak memungkinkan untuk masuk kearea proyek Inlet yang bernilai Rp. 12 Milyar lebih itu.

“Maaf pak kalau menuju lokasi Inlet menggunakan perahu menghabiskan waktu perjalanan sekitar 10 menit hingga 15 menit. Saat ini pengemudi pompong nggak berani karena takut angin kencang,” kata salah seorang konsultan proyek Inlet.

Mendengar pernyataan tersebut Bakri meminta kepada konsultan untuk memetakan lokasi proyek Inlet. Sehingga memudahkan pengawasan terhadap jalannya pembangunan Intel tersebut.

“Kita kan bisa melihatnya melalui peta. Petanya ada? Ada pak. Coba lihat,” kata Bakri yang terlihat sedikit kesal.

Meskipun batal kelokasi proyek yang dikerjakan oleh PT. Bangun Yodha Persada, Bakri hanya melihat dari kejauhan. Pantauan dari Jalan Raya Desa Ujung Pasir Kecamatan Tanah Cogok Kabupaten Kerinci.

(wardizal)