
SUMENEP – tintanusantara.co.id – Pemerintah Kabupaten Sumenep terus mengakselerasi program penuntasan angka anak tidak sekolah (ATS) sebagai bagian dari komitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor, Pemkab menggandeng Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), serta Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) untuk memastikan program berjalan akurat dan tepat sasaran.
Langkah konkret dilakukan melalui verifikasi dan validasi data anak usia sekolah yang belum mengakses pendidikan formal. Data awal dari Pusdatin disinkronkan dengan basis data Dukcapil, kemudian diverifikasi langsung di lapangan oleh petugas desa dan tim teknis.
Proses ini bertujuan mencocokkan data administratif dengan kondisi faktual di masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Agus Dwi Saputra, menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam menekan angka putus sekolah.
“Dengan dukungan penuh dari Pusdatin, Dukcapil, dan pemerintah desa, kami berharap program ini dapat menjangkau seluruh anak usia sekolah. Ini bukan sekadar data, tetapi menyangkut masa depan generasi Sumenep,” ujarnya.
Sosialisasi program juga melibatkan aparatur kecamatan, kepala sekolah, dan tokoh masyarakat guna memperkuat peran serta seluruh elemen dalam mendukung keberhasilan program.
Pemkab menargetkan tidak ada lagi anak usia sekolah yang tercecer dari sistem pendidikan formal pada tahun mendatang.
Melalui sinergi antara pemutakhiran data dan aksi nyata di lapangan, Pemkab Sumenep optimistis program penuntasan ATS akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Pewarta: (Ilham-tim)

