
TINTA NUSANTARA.CO.ID-JAMBI*– Komitmen percepatan pembangunan jalan khusus angkutan batu bara terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk DPRD Provinsi Jambi, Kementerian ESDM, hingga DPR RI dan elemen masyarakat. Proyek ini diyakini menjadi solusi utama untuk mengatasi kemacetan lalu lintas akibat truk batu bara sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Pembangunan jalan khusus yang terintegrasi dengan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) di kawasan Penyengat Rendah, Kota Jambi, menjadi salah satu proyek strategis yang tengah berjalan. PT SAS mengambil peran aktif dalam mendukung pengembangan infrastruktur yang bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menekan angka kecelakaan di jalan umum.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, menilai pembangunan jalan batu bara merupakan langkah konkrit yang sangat dibutuhkan. Menurutnya, keberadaan jalan khusus ini akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, termasuk peningkatan Dana Bagi Hasil (DBH) sektor Mineral dan Batubara (Minerba).
“Jalan khusus ini akan memisahkan jalur angkutan batu bara dari jalan umum, sehingga mengurangi kemacetan dan potensi kerusakan infrastruktur. Dengan jalur tersendiri, tata kelola logistik batu bara akan lebih tertib dan efisien,” ujarnya.
Senada, Anggota Komisi XII DPR RI, Syarif Fasha, menekankan pentingnya penyelesaian jalan hauling sebagai prasyarat utama keberlanjutan produksi batu bara di Jambi.
“Penyelesaian jalan khusus angkutan batu bara sangat krusial. Pemerintah dan pelaku usaha, seperti PT SAS, harus bersinergi agar jalan ini segera terwujud,” tegasnya.
Dari sisi pemerintah pusat, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Surya Herjuna, menyatakan bahwa pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah nyata untuk mempercepat realisasi jalan hauling ini.
“Pemerintah daerah memiliki peran penting. Kita dorong agar proyek jalan khusus ini segera dituntaskan demi kelancaran dan keselamatan bersama,” katanya saat mendampingi kunjungan kerja Komisi XII DPR RI, Jumat (20/06/2025).
Sebagai bagian dari komitmennya, PT SAS telah memulai proses land clearing sebagai tahap awal pembangunan TUKS yang terintegrasi langsung dengan jalur khusus. Meski terdapat masukan dan dinamika dari sebagian warga sekitar, PT SAS tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan menjunjung tinggi pendekatan dialogis serta transparansi dalam setiap tahapan pengerjaan proyek.
Sebagai catatan, berdasarkan data sejak 2017 hingga 2023, tercatat sedikitnya 176 korban jiwa akibat kecelakaan yang melibatkan angkutan batu bara di jalan umum. Fakta ini menegaskan pentingnya kehadiran jalan khusus sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
PT SAS optimis bahwa pembangunan TUKS dan jalan khusus ini akan menjadi solusi jangka panjang, tidak hanya untuk kelancaran logistik batu bara, tetapi juga bagi peningkatan kualitas hidup warga Jambi secara keseluruhan.(Tim**)