TINTA NUSANTARA.CO.ID-Batang Hari- Ketua Pro jurnalis siber(PJS) biasa disapa PEDOL menyayangkan adanya kegiatan Kades se Batang hari, Melancong ke Bali dan pulau Lombok.
Perjalanan Kades Sebatang hari di selenggarakan oleh lembaga resmi Ketua APEDESi Batang hari.
“Lebih lanjut sebutnya sangat memungkinkan kedepan disaat membuat SPJ nantinya dalam menutupi kekurangan tentu hal ini akan berimbas dalam perobahan APB Desa mendatang, bisa saja terjadi beberapa kegiatan yang harus dihilangkan salah satunya seperti biaya perjalanan dinas (SPPD) bagi seluruh perangkat desa, ditambah lagi biaya biaya operasional lainnya, kalau ini sampai terjadi kasian bang dengan para perangkat desa yang ada , dikatakannya pula para Kades pada gelombang pertama ini hanya menuju kepulau dewata Bali, namun pada gelombang berikutnya yang diperkirakan pada tanggal 19 Juli 2024 mendatang akan melakukan kegiatan di dua tempat yaitu Pulau dewata Bali selanjutnya akan menuju ke pulau lombok terangnya.
“Ia juga menuturkan kadang kadang para perangkat desa”dalam menerima insentifnya bisa menunggu berbulan bulan, terkadang juga hingga mencapai tiga bulan, ketika ditanya siapa CEO / organisai yang mendampingi para kepala desa tersebut, saya tidak tahu bang, silahkan abang koordinasi bersama ketua APDESI Kabupaten Batanghari Nurul Hilal sebutnya.
Dibtempat terpisah Yanto Pedol menganggap kegiatan ini, pemborosan atau penghamburan Dana Negara, “paparnya.
kabupaten Batang hari, Apakah masyarakat Kabupaten Batang hari sudah di katagorikan tercukupi kah.? sehingga Aparatur perintahannya mengeluarkan dana hingga Ratusan/ Milyaran untuk Bimtek, ungkapnya.
Yanto Pedol menjelaskan, Cara pelaksanaan Bimtek dengan anggaran yang fantastis di setiap pelaksanaannya, bahkan diduga jika dikumpulkan dari jumlah peserta sampai Ratusan/ Milyaran Rupiah bersumber dari Dana Desa (DD) harus tergerus lagi Dana Desa yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat.
“Mengapa tidak ada yang berani menolak Program Bimtek untuk Aparatur Desa yang banyak mengeluarkan anggaran tersebut, apalagi kondisi Pemerintahan di Kabupaten Batang hari rata-rata saat ini masih memprihantinkan. Bila para kepala Desa menolak ikut Bimtek, mungkinkah masuk penjara, tidak kan,”. Malah berlibur untuk refresing, “tutur Yanto pedol . Di ketauhi ketua APDESI Batang hari Nurul Hilal Ketika d hubungi Lewat whatsp sampai sekarang tidak ada jawaban.
Tidak masuk diakal, YATO pedol merasa heran dan berharap di Kabupaten Batang hari ada yang mampu mencegah acara Bimtek semacam itu, sehingga Dana Desa terus di gerogoti. Bimtek dinilai tidak mengubah mindset dan ilmu pengetahuan para peserta, namun hanya untuk kepentingan formalitas dan buat kepentingan kantong tertentu, bahkan merugikan desa yang seharusnya dana desa bisa dimanfaatkan ke arah yang lebih baik dan lebih maju bagi masyarakat.
YANTO Pedol menurutnya hasil bimtek tidak berdampak positif terhadap tata kelola pemerintahan Desa, dari tahun ke tahun begitu-gitu saja. “Seharusnya, bimtek tidak mesti keluar daerah, tapi cukup mendatangkan atau mengundang para pihak yang berkompeten ke Kabupaten Batang hari, kegiatan tersebut telah bisa dilaksanakan di daerah,” ungkapnya.
Yanto pedol Menjelaskan,pengelolaan dana desa, masih menjadi masalah serius. Padahal, kegiatan bimtek menjadi andalan dinas pemberdayaan masyarakat, tapi belum menjadi solusi, “ujarnya.
Dugaan Korupsi dalam kegiatan Bimtek ini, Kejari Batang hari diminta untuk mengusut tuntas kasus ini.”kata YANTO Pedol.