TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN – Jebonya Tanggul tambang batu bara PT Sarolangun Bara Prima (PT SPB) terus jadi sorotam Masyarakat. Dari informasi yang didapat tintanusantara.co.id, Jebolnya tanggul Pengaman Air limbah Tambang Batu PT SBP itu sudah beberapa kali terjadi, sehingga mengakibatkan air sungai katalo jadi tercemar, namun tak sekalipun tersxpose oleh media.
Setiap kali ada kejadian Jebolnya tanggul Pengaman tersebut, Pihak Perusahaan PT SBP selalu saja menghalangi wartawan untuk masuk meliput ke Lokasi, guna mengambil gambar atau pun video. Pihak perusahaan menempatkan Security dan sejumlah orang yang diduka tukang pukul (preman bayaran-red) di Pos portal jalan masuk ke Tambang Batu bara tersebut.
Guna menelik kebenaran, Jurnalis tinta nusantara, Rabu (30/3/2021) mencoba masuk ke lokasi tanggul perusahaan yang jebol tersebut. Dan ternyata benar, jurnalis tinta nusantara di Cegat dua orang yang mengaku sebagai Security, namun tidak berseragam layaknya Security yang lagi bertugas.
Salah satu dari mereka yang mengaku bernama wawan mengaku diperintah pimpinan untuk melarang wartawan masuk.
“Pimpinan melarang Wartawan masuk, jika mau masuk harus izin dulu,” ungkap Wawan.
Lebih lanjut Wawan mengatakan jika inggin masuk harus izin dulu dengan orang yang bernama Mutu.
Kemudian Wawan menelpon pimpinannya yang bernama Mutu tersebut dan mengatakan dia menunggu di kantor
Dan Wawan di hadapan wartawan menelpon orang yang bernama mutu tersebut, dan Mutu menunggu Wartawan di kantor, PT SBP yang terletak di desa kute Jaye, Kecamatan Mandiangin, kabupaten Sarolangun Jambi.
Berdasarkan petunjuk skurity itu, tintanusantara.co.id meluncur kekantor PT SBS guna mendapat izin masuk meliput jebolnya tanggul limbah yang dimaksud. Namun orang yang bernama Mutu tidak berada ditempat.
“Pak Mutu lagi keluar,” ujar Raja, seorang yang berada di kantor tersebut dan diketaui menjabat sebagai Kepala tehnik Tambang di PT SBP.
Saat di konfirmasi terkait adanya longsor di PT SBP, Raja sang KTT Engan berkomentar, “Kami telah melapor kejadiannya ke Dinas DLH, untuk itu kami melarang wartwan masuk ke lokasi Tambang,” Ujarnya singkat.(dra)