*Minim Etos Kerja dan Tidak Profesional, Aktivis Penggiat Sosial Desak Jabatan Manajer Kebun Marihat Dicopot*

 

SIMALUNGUN–SUMUT–tintanusantara.co.id –Kalangan pemerhati perusahaan perkebunan komoditi tanaman kelapa sawit milik negara mendesak jajaran Direksi PalmCo PTPN IV mencopot sosok berinisial ASP dari jabatannya, sebagai Manajer Kebun Marihat.

 

Pasalnya, akibat kasus penembakan yang terjadi, kalangan publik menuding buruknya kinerja sosok berinisial ASP selaku Manajer Kebun Marihat atas ketidakmampuannya bersikap bijaksana dan tidak profesional dalam pembinaan etos kerja.

 

Hal ini diutarakan, Ketua LSM Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun WH Butarbutar terkait kasus penembakan yang terjadi di Kebun Marihat, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sabtu (06/12/2025), sekira pukul 09.00 WIB.

 

“Penyampaian desakan pencopotan sosok berinisial ASP dari jabatan Manajer Kebun Marihat bukan tanpa alasan jelas dan sejumlah masalah yang mencuat berdampak pada kerugian materil perusahaan BUMN itu, ” tegas WH Butarbutar.

 

Menurutnya, sejumlah informasi yang mencuat ke publik terkait buruknya kinerja sosok ASP selama menjabat di Kebun Marihat berkaitan dengan, rusaknya lingkungan hidup, menguapnya biaya perawatan dan pemeliharaan tanaman.

 

“Pembiaran terhadap kerusakan lingkungan hidup di areal Afdeling akibat galian C ilegal mineral batu padas dan disinyalir korupsi anggaran biaya pemeliharaan tanaman kelapa sawit, ” ungkap Ketua LSM Peduli Anak Bangsa Kabupaten Simalungun tegas.

 

Selanjutnya, terkait menguapnya anggaran biaya pemeliharaan dan perawatan tanaman kelapa sawit sesuai fakta yang sebelumnya telah dipublikasikan tentang kerusakan tanaman akibat serangan hama dan areal tanaman dipenuhi semak belukar.

 

“Tanaman belum menghasilkan di Afdeling 3 Kebun Marihat itu sangat memprihatinkan kerusakannya dan lokasi dipenuhi semak belukar yang mengindikasikan bahwa areal itu sengaja ditelantarkan, ” tandas WH Butarbutar mengakhiri.

 

Sementara, Manajer Kebun Marihat berinisial ASP belum dapat dikonfirmasi terkait penembakan dilakukan oknum personel pengamanan mengakibatkan korban kritis hingga rilis berita ini dilansir ke publik.

 

Terpisah, Benny selaku Kepala Asisten Tanaman Kebun Marihat, dikonfirmasi melalui pesan percakapan selularnya, terkait aksi penembakan yang dialami korban hingga kondisinya kritis terkesan enggan merespon dan menanggapi.

 

Sebelumnya diberitakan, aksi koboi menggunakan senjata api diperagakan personel pengamanan aset di areal perkebunan kelapa sawit milik PTPN IV Regional 2 Unit Kebun Marihat.

 

Menurut, nara sumber, insiden itu terjadi di lokasi Blok 52, Afdeling 4 Kebun Marihat, Nagori Silampuyang, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupeten Simalungun. Rabu (03/12/2025) malam.

 

“Insiden itu berawal dari sejumlah tujuh orang pria melakukan aksi pencurian TBS kelapa sawit, ” ungkap nara sumber.

 

Informasi diperoleh, seorang pria diamankan dan seorang lainnya, mengalami luka tembak pada bagian kepalanya. Hingga saat ini kondisi korban kritis dan menjalani perawatan medis di RS Balimbingan.

 

“Pada malam itu juga, Josua diserahkan ke Mapolres Simalungun. Sedangkan, korban Rudianto dirujuk ke RS Balimbingan, ” jelas nara sumber.

 

Lebih lanjut, belum diketahui secara pasti, siapa personel pengamanan yang melakukan penembakan terhadap korban dan jenis senjata apa, yang digunakan pelaku dalam insiden itu.

 

“Informasi terkait ke duanya, Josua dan korban Rudianto alias Muntuk, warga Simpang Murni Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, ” tutup nara sumber.

 

Aksi penembakan itu bermula dari 7 orang pria disebut melalui aksi pencurian TBS kelapa sawit di Areal Blok 52 Afdeling 4 Kebun Marihat dan personel pengamanan Kebun Marihat bertindak, satu orang diamankan dan seorang lainnya tertembak.

 

Sedangkan, Asisten Personalia Kebun Okta Sinaga dihubungi pesan percakapan selularnya terkait aksi penembakan di areal Kebun Marihat merespon dan menanggapi, bahwa dirinya saat ini tak lagi bertugas di Kebun Marihat.

 

“Saya sudah tdk di marihat pak, mohon izin, ” tulisnya dalam pesan selularnya.

(S.Hadi Purba)

Baca Juga

BERITA TERBARU

Trend Minggu ini