TINTA NUSANTARA.CO.ID-Ingatkah engkau tentang takdir jodoh, rezeki dan ajal (kematian)? Takdir itu selalu mengintai dan siap menghancurkan setiap manusia yang mencoba melawannya.
Manusia sangat lemah untuk menghadapi takdir Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia tidak berdaya untuk mengatur jodohnya. Manusia tidak mampu untuk menentukan besaran rezekinya. Manusia tidak punya kekuatan untuk mengetahui kapan ajalnya akan tiba.
Ketiga takdir itu merupakan rahasia Allah SWT, Tuhan pencipa alam semesta ini. Manusia hanya bisa berusaha, namun tidak bisa memastikan. Semua itu tergantung kehendak Sang Khaliq, Alah SWT.
takdir ramadantakdir.. ramadan
Untuk itu, satu-satunya cara agar tidak frustrasi/kecewa, agar tidak kufur nikmat, agar tidak menjadi syrik, agar tidak terperdaya dengan tipu daya gemerlap dunia, agar tidak lupa akan hakikat kehidupan ini, adalah dengan sabar dan ikhlas.
Kita harus ikhtiar dan tawakkal kepada Allah SWT serta menyerahkan kembali semua urusan itu kepada Alah SWT. Allah SWT maha tau apa yang terbaik untuk hambanya. Allah SWT tidak akan menguji dan tidak akan membebani hambanya diluar batas kemampuan hamba tersebut.
Kita harus konsisten dengan aqidah Islam, serta menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong. Sesunguhnya dalam kesabaran itu ada kemenangan dan dalam sholat itu ada ketenangan jiwa dan jalan keluar yang terbaik.
Terkait takdir, Allah SWT berfirman, “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi, dan tidak pula pada diri kalian sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh al- Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah,” (QS Al-Hadîd [57]: 22).
Maksudnya, apa saja yang telah terjadi di permukaan bumi ini telah ditulis oleh Allah dalam kitab-Nya yang tersimpan rapi di Lauh al-Mahfuzh, bahkan sebelum terjadi ataupun sebelum diciptakannya. Jadi, semua itu telah digariskan oleh Allah SWT dalam ketetapan-Nya.
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Amru bin al-Âsh ra., bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Allah telah menuliskan berbagai ketetapan atas makhluk-Nya lima puluh ribu tahun sebelum diciptakannya langit dan bumi. Dan pada saat itu, ‘Arsy Allah berada di atas air”.
…….sehari waktu akhirat sama dengan seribu tahun perhitungan manusia (Q.S. As-Sajdah ayat 5; Q.S Al Hajj ayat 47).*(az***)