TINTANUSANTARA.CO.ID, SUNGAI PENUH – Gerakan mengatasnamakan sosial masyarakat, perjuangan penutupan lokasi TPA Renah Kayu Embun (RKE) Kota Sungai Penuh sudah satu bulan tidak ada kelanjutan sejak perjuangan Feri Siswadi dan Tomas Kumun Debai melakukan pemblokiran jalan masuk ke lokasi TPA dan akhirnya dibuka paksa oleh pemerintah.
Janji yang digemborkan Feri Siswadi dan Tomas Kumun Debai demi kepentingan masyarakat TPA RKE harus ditutup hingga hari ini hanya isapan jempol belaka.
Berbagai isu pun berkembang, bahwa gerakan tersebut muncul lantaran ada kepentingan politik dibalik itu semua.
Meskipun dibantah oleh Abidin Kepala BPD RKE saat itu, namun kondisi yang hingga saat ini tidak ada kelanjutan perjuangan penutupan TPA RKE, akhirnya menjadi buah bibir negatif oleh masyarakat.
Mencuat kabar, ada bargening politik Kumun Debai dengan Pemerintah Ahmadi Zubir dan Alvia Santoni.
“Jangan menjual perjuangan sosial masyarakat untuk kepantingan pribadi dan golongan” ungkap Doni Indra Aliansi Bumi Kerinci.
Sempat dikabarkan akan ada demo besar-besaran dengan membawa masa yang lebih banyak sepekan lalu, namun kenyataannya juga nol besar.
TPA RKE memang sudah tidak ada izin dan melanggar aturan yang ada, apa lagi lokasi tersebut masuk dalam kawasan Hutan Produksi dan dilarang keras adanya aktivitas pembuangan sampah.
KPHP juga sudah menyurati pihak Pemerintah Kota Sungai Penuh, namun hingga saat ini belum diindahkan.
Kepala KPHP Kerinci dan Sungai Penuh Neneng Susanti membenarkan bahwa lokasi TPA di RKE adalah kawasan hutan Produksi.
(Wardizal)