PKS PT. AWI Curangi Petani Sawit, Kurangi Timbangan 8 Kg Per Satu Ton

TINTANUSANTARA.CO.ID, MERANGIN – Ulah Menagemen PT AWI sebagai salah satu penampung TBS sejumlah Petani dan Toke Tandan Buah Segar (Sawit) di wilayah Tabir kabupaten merangin dan sekitar nya mengeluhkan ulah tingginya penguranga timbangan tandan buah segar (TBS). Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT AWI, ulah kecurangan tersebut petani meminta pemerintah kabupaten merangin untuk mengambil sikap agar PT AWI tidak seenaknya mengurangi timbangan TBS masyarakat.

Isu Pemotongan Timbangan yang dilakukn oleh PT AWI direspon cepat oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Kabupaten Merangin melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke PT Agro Wijaya Industri (AWI), di Desa Koto Rayo, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, Selasa (10/01/2023) yang lalu.

Sidak tersebut dilakukan terkait hebohnya pemberitaan penjual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang mengeluh dengan adanya pengurangan jumlah timbangan di PT AWI.

Dalam sidak tersebut, Kepala UPTD Metrologi Kabupaten Merangin, Efrita Awal, kepada media ini mengakui menemukan adanya pengurangan pada proses Ditera timbangan PT AWI, setelah dilakukan cek secara langsung dan berulang.

“Benar, kami menemukan adanya pengurangan pada proses Ditera timbangan PT AWI, setelah dilakukan pengecekan secara langsung dan berulang,” ungkap Efrita.

Ia menyebutkan, dalam pengujian timbangan tersebut dirinya bersama tim menemukan pengurangan jumlah timbangan sebanyak 8 kilogram dalam satu tonnya.

“Setelah kami cek, betul ada pengurangan jumlah timbangan 8kg dalam satu tonya,” sebutnya.

Ia juga mengungkapkan, selama dirinya melakukan pengecekan Ditera timbangan pada sejumlah pabrik sawit yang ada di Kabupaten Merangin, hanya PT AWI yang ada pengurangannya.

Dirinya menyayangkan perbuatan PT AWI, Ia menegaskan, seharusnya pihak perusahaan tidak melakukan hal tersebut. Karena sangat merugikan para petani sawit. Mengingat, masyarakat Merangin banyak menggantungkan kelangsungan hidupnya pada penjualan buah sawit.

“Meskipun surat Dirjen SPK No 131 tahun 2015 memperbolehkan. Seharusnya pihak perusahaan jangan melakukan hal itu. Kasihan kita dengan petani sawit,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Tata Usaha (TU) PT AWI, Drajat Lubis, membantah kalau pihaknya dengan sengaja melakukan pengurangan pada setelan Ditera timbangan tersebut. Ia menyebutkan, pihaknya hanya berpedoman pada surat yang diterbitkan oleh Dirjen SPK No 131 tahun 2015.

“Kalau memang ada pengurangan, itu bukan kami sengaja melakukan. Karena kami hanya berpedoman pada surat Dirjen SPK No 131 tahun 2015,” sebut Drajat Lubis.

Terakhir ia menyebutkan, dalam satu hari rata-rata perusahaanya menerima TBS sawit sebanyak 350 ton dari para penjual.

Sementara itu ditempat terpisah Ketua DPRD Merangin Herman Efendi sebagai wakil rakyak sangat meresmikan ketika mendengar kabar bahwa PT AWI yang memotong timbangan TBS petani secara sepihak. Akibatnya uang penjualan TBS yang diterima petani dari PKS menjadi lebih rendah dibandingkan yang seharusnya.

“Kita minta PKS PT. AWI jangan bermain potongan timbangan segera menghentikan perbuatan curang seperti itu, kasian petani ” kata Fendy.

Dari laporan yang dia terima, PKS kerap memotong timbangan TBS petani hingga 8 sampai 20 kilo gram perton. Itu artinya jika harga TBS petani Rp 2.000/kg, petani sangat dirugikan

“Tentu ini sangat merugikan petani kelapa sawit,” sebutnya.

Dia berjanji akan memberikan dorongan kepada pemkab merangin untuk meninjau PT AWI dan jika terbuktinya pemkab harus berikan sanksi tegas kepada PKS yang terbukti memotong timbangan TBS petani tanpa alasan yang jelas. Bahkan dirinya berharap pemkab merangin jangan segan-segan untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

“Jangan mainkan timbangan, itu bisa berurusan dengan pihak berwajib,” tuturnya.

Ia berharap PKS menjalankan bisnisnya dengan jujur dan tidak merugikan petani TBS. Pasalnya, petani saat ini masih jauh dari kata sejahtera.

“Bagi mereka, Rp 100 atau Rp 200 dari setiap kilogram TBS kelapa sawit sangatlah berharga. Karena itu jangan curangi petani, kasihan petani sawit kita. Mereka sudah susah, masak harus ditambah susah pula,” tutupnya. (Uji)

Baca Juga
spot_img

BERITA TERBARU

Trend Minggu ini