Berani Menyikap Tabir

Pengawas dan PPTK Pekerjaan Pekerasan Jalan di Belakang Desa Mandiangin Tuo Besok Akan Turun Kroscek ke Lapangan

TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN – Besok di jadwalkan pengawas dan PPTK pekerjaan pekerasan jalan yang berada di belakang Desa Mandiangin Tuo Kec Mandiangin akan turun kroscek ke lapangan terkait persoalan pekerjaan jalan yang di kerjakan oleh pihak rekanan CV Narso Putra Karya.

Hal inij dikatakan JN pada media ini melalui pesan WhatsApp, “Besok Saya dan PPTK nya akan turun kroscek ke lokasi.” Ujarnya.

Dijelaskan oleh JN bahwa pihak kontraktor pelaksana telah di hubungi nya dan akan memperbaiki pekerjaan proyek pengerasan jalan tersebut.

Sementara itu pihak rekanan dari CV Narso Putra Karya belum bisa di konfirmasi apa alasan nya sehingga pada pelaksanaan pekerjaan proyek pengerasan jalan yang di kerjakan nya hanya di terealisasi enam mobil sirtu sedangkan alat berat Grader dan Wales alias konvektor dari hasil pinjam pakai dari perusahaan PT Sumatera Agro Mandiri.

Hal ini dikatakan Wawan saat di konfirmasi kala itu melalui Kadus  yang meminjam ke pihak perusahaan PT SAM Wawan mengatakan “Kemarin itu Grader sama konvektor nya yang di pakai kemarin itu, cuma itu tidak maksimal karena kemarin itu hari mau hujan, itukan jauh keliling balik itu, itukan Ado tehnik nyo jadi baru tahap ke dua hari nak hujan, dari pado terduduk di situ, itukan kalau hari hujan dak biso ngpo ngpo lagi alat itu.” Ujar Wawan.

Sehingga kedua alat berat hasil pinjam pakai dari pihak perusahaan PT Sumatera Agro Mandiri bekerja tidak maksimal.

Wawan membenarkan jika kedua alat berat tersebut adalah bantuan dari perusahaan PT Sumatera Agro Mandiri di pinjamkan secara gratis.

Sebelum nya telah di publikasi proyek pengerasan jalan yang berada di Belakang Desa Mandiangin Tuo kecamatan Mandiangin yang di kerjakan oleh CV Narso Karya Putra dengan pagu anggaran Rp 100.500.000,- (seratus juta lima ratus ribu) sumber dana APBD Kabupaten Sarolangun tahun anggaran 2021 namun ternyata  realisasi di lapangan hanya Enam mobil sirtu.

Dari enam mobil sirtu tersebut sumber media ini mengatakan bahwa biaya angkut sirtu dari pangkal jembatan gantung ke lokasi pekerjaan untuk satu mobil sirtu dibayar senilai Rp 800.000,-

HR saat di konfirmasi media ini melalui telepon mengatakan bahwa dia tidak mengetahui berapa kubikasi isi mobil tersebut yang dia angkut ke lokasi proyek.

HR mengakui bahwa dia bekerja tidak sendiri tetapi bersama tiga orang teman lain nya yaitu YN, M dan MZ.

Sementara itu SB salah satu pengusaha jual beli Sirtu saat di konfirmasi media ini Sabtu (18/9/2021) melalui pesan masangger Facebook mengatakan bahwa pasaran sirtu satu mobil dengan muatan lima paket hanya Rp 650.000/mobil.

“Enam ratus lima puluh ribu kalau lokas nya di pangkal jembatan gantung, muatan paling full 5 paket, kalau 8 paket mobil tidak kuat.” ujar nya

Kabid Perbendaharaan Badan pengelolah keuangan dan aset daerah (BPKAD) kabupaten Sarolangun Subhan saat di konfirmasi mengatakan bahwa pekerjaan proyek pengerasan jalan tersebut telah di bayar 100%.

“Sudah di bayar seratus persen.” Pungkas Subhan.

Penulis : Andra