Berani Menyikap Tabir

Mobil Ertiga Warga Singkut Terseret Banjir

banjir
salah satu mobil warga yang terseret banjir. Foto ist

SAROLANGUN-Akibat hujan deras yang terjadi Minggu (7/7) dinihari, mengibatkan sejumlah desa yang ada di Kecamatan Singkut terendam banjir.

Bahkan akibat banjir yang terjadi di Kecamatan Singkut membuat akses jalan Singkut III menuju -Desa Tanjung Raden Kecamatan Limun dari arah Pasar Singkut terputus dan mengakibatkan aktivitas warga untuk sementara menjadi terhambat.

Hujan deras terjadi Minggu (07/07) dini hari, sekitar pukul 01.00 Wib  hingga pagi hingga pukul 06.00 Wib mengkibatkan sungai Batang Pelawan yang terletak diantara perbatasan Desa Pasar Singkut dengan Desa Bukit Murau Kecamatan Singkut meluap.

Intesitas hujan yang lebat dan lama mengakibatkan sungai tersebut meluap tidak mampu menampung air hujan karena berada di posisi rendah, dan hingga meluap keatas jalan setinggi kurang lebih 1,5 M.

Banjir ini juga mengakibatkan salah satu mobil jenis Suzuki Ertiga hanyut hingga 150 Meter. Mobil tersebut milik warga Tanjung Raden. Informasi yang dirangkum, pagi kemarin saat banjir meluap hingga ke jalan, pemilik mobil memaksa untuk tetap menyebrang. Sejumlah warga sempat memperingatkan pemilik mobil untuk tidak menyebrangi jalan yang terendam banjir. Namun pemilik mobil tetap nekat menyebrang.

Naas saat berada ditengah derasnya arus banjir, mesin mobil mendadak mati, dan mobil Suzuki Ertiga warna putih tersebut terseret banjir hingga 200 meter.

Berkat kerja sama Babinsa Sertu Sutaryo dan Kopda Rizal Ilahi, bersama warga sekitar, mobil milik warga Desa Tanjung Raden bernama Sriyono, berhasil dievakuasi hingga dekat jalan raya dengan cara ditarik bersama sama.

Menurut warga Desa Bukit Murau, Sukadi (50) Sungai ini tidak pernah terjadi banjir sebesar ini, namun beruntung akibat banjir ini tidak ada korban jiwa atau rumah penduduk yang tenggelam, hanya saja aktivitas warga menjadi terganggu.

“Ya ini adalah baru pertama kali hingga bisa menghanyutkan mobil ertiga warna putih tersebut,” katanya.

Hingga sore kemarin terpantau air sungai berangsur -angsur surut dan sudah bisa di lalui roda dua maupun roda empat.

Selain di Bukit Murau banjir juga merendam beberapa rumah di Desa Sungai Benteng dan Desa Bukit Tigo.

Lurah Sungai benteng, Ario L Fajrin, Banjir di Kelurahan Sungai Benteng tepatnya di RT 03 biasanya terjadi ketika hujan deras, dan surut kembali sekitar 3-5 jam setelah hujan reda. Banjir disebabkan pendangkalan sungai Sungai Benteng yang cukup buruk.

‘’Untuk itu kami menghimbau warga Sungai Benteng untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai,’’ katanya.

Menurut Ario, selaku pemerintahan sudah mengajukan usulan normalisasi sungai ke Dinas PU Provinsi Jambi mengingat anggaran yang dibutuhkan sangat besar.

‘’Semoga usulan normalisasi sungai terealisasi,’’ katanya. (aji)