Tintanusantara.co.id, Kerinci –Memastikan proses pemilihan berjalan dengan benar pada Pemilihan Umum Serentak 14 Februari 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kerinci menggelar simulasi dimulai dari pemungutan dan penghitungan surat suara serta penggunaan sirekap di Ruang Aula Hotel Grand Kerinci pada Selasa (30/01/2024).
Kegiatan dihadiri seluruh Komisioner KPU Kerinci, Pimpinan Bawaslu Kerinci, Kanit Politik Polres Kerinci, Kasi Intel Kejari Sungai Penuh, perwakilan dari Pemkab Kerinci dan Pemkot Sungai Penuh, seluruh anggota PPK se Kabupaten Kerinci, perwakilan Partai Politik serta media di Kerinci dan Sungai Penuh.
Ketua KPU Kerinci, Husni Irham dalam sambutannya menyampaikan bahwa menindak lanjuti surat KPU Provinsi Jambi mengenai Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Serta Penggunaan Sirekap tahun 2024, maka pada Selasa hari ini kita menggelar simulasi.
“Artinya kita memberikan gambaran umum, apa yang akan terjadi di setiap TPS pada 14 Februari nantinya. Dan juga, kita menyatukan persepsi bersama, inilah gambaran umum yang akan terjadi di setiap TPS,” ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat, untuk ikut berpartisipasi memilih pada Pileg nantinya. Karna berkaca pada pemilu 2019 lalu, tingkat partisipasi pemilih diangka 76 persen. “sehingga dengan adanya acara ini, kita bisa mensosialisasikan kepada masyarakat agar ikut berpartisipasi sehingga tingkat partisipasi pemilih meningkat dari 90 persen nantinya,” ungkapnya.
Sementara itu ditambahkan Jatra Permana, Komisioner KPU Kerinci dalam paparannya menyampaikan secara detail mulai dari persiapan sebelum pemilihan hingga proses pemilihan, penghitungan suara, penginputan melalui sirekap hingga tugas PPS dan KPPS pada saat Pileg nantinya.
Dikatakan Jatra bahwa, saat ini proses menuju Pemilu telah berada pada tahap penting dalam proses demokrasi, yaitu simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Proses ini dilakukan demi mempersiapkan Pemilu 2024 yang sukses dan demokratis,” ujarnya.
Untuk kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan Pemilu, kata Jatra, perlu dilakukan simulasi. Selain upaya edukasi kepada para pemilih juga mengantisipasi segala permasalahan yang mungkin saja terjadi saat pelaksanaan di lapangan.
“Simulasi ini tentunya untuk menggambarkan kondisi di hari H nanti, di mana simulasi hari ini representasi proses pemungutan suara sesungguhnya dan persiapan untuk menghadapi situasi nyata dan upaya antisipasinya saat Pemilu pada 14 Februari 2024,” pungkasnya.
Sementara itu Pimpinan Bawaslu Kerinci, Chintiya, dalam sambutannya mengajak seluruh stakeholder sama – sama mensukseskan pemilu 2024 nantinya. “Kami meminta kepada PPS, berdasarkan pengalaman pemilu 2019, tolong perhatikan TPS jangan sampai ada yang berdekatan, karna rawan akan terjadinya permasalahan,” ujarnya.
“Kami mengajak rekan-rekan PPS dan KPPS agar mengetahui tugasnya masing-masing, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambahnya.
Selanjutnya diakhir acara, KPU Kerinci langsung melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan sirekap dihadapan semua yang hadir.(We)