TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN – Kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke kabupaten Sarolangun yang direncanakan besok dengan agenda Rapat Koordinasi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di kabupaten Sarolangun akan di sambut meriah sejumlah aktivis dalam kabupaten Sarolangun.
Dari data yang berhasil dihimpun tintanusantara.co.id, sejumlah LSM dan Mahasiswa, pada selasa (23/11/2021) akan menggelar aksi demontrasi di kantor bupati dan juga di gedung DPRD Sarolangun. Para social control ini akan berorasi meminta pada KPK agar bisa memantau sekaligus mengawasi penggunaan uang rakyat yang dikelola elite pemkab Sarolangun supaya tepat sasaran dan berguna bagi masyarakat.
Dari informasi yang didapat tim tintanusantara.co.id, juga di informasikan ada beberapa organisasi aktivis yang meminta KPK untuk mengusut dan menindak lanjuti permasalahan korupsi serta adanya praktik mafia tanah yang di lakukan korporasi atau perusahaan yang sudah mengakar di kabupaten Sarolangun.
LSM Rakyat Perduli Indonesia (LSM RPI) yang semula juga akan turut berdemo di kantor bupati menyambut kedatangn KPK berubah pikiran dan membatalkan aksi tersebut.
Pada hari Minggu (21/11/2021) Lembaga Swadaya Masyarakat Rakyat Peduli Indonesia (LSM-RPI) telah melakukan rapat internal terkait informasi dari pihak Intelkam bahwa ada 9 LSM dan Mahasiswa yang sudah memasukkan surat pemberitahuan aksi damai.
Ketua Umum LSM RPI, Harkis saat di konfirmasi, Senin (22/11) menyebutkan pembatalan aksinya itu bukan karena tekanan dari pihak lain maupun ketidakpeduliannya pada pembangunan di kabupaten Sarolangun.
Menurut Harkis, pembatalan itu karna faktor pertimbangan internal RPI terkait efektif dan efisiensi saat melakukan aksi demontrasi.
“Dengan banyaknya LSM dan mahasiswa serta waktu kunjungan KPK yang singkat, RPI memutuskan untuk menunda aksi besok, dalam waktu dekat ini Kami LSM RPI akan menggelar aksi langsung ke gedung KPK di Jakarta,” terang Harkis.
“Kami tetap akan support dan sepakat apapun yang di suarakan rekan-rekan aktivis besok, selagi yang disuarakan besok bertujuan untuk kemakmuran masyarakat Sarolangun,” ucap Harkis.
Salah satu factor RPI membatalkan aksi, Ketum Harkis menguraikan bahwa saat ini RPI sudah mengirim laporan ke KPK adanya indikasi korupsi di beberapa kegiatan fisik dalam kabupaten Sarolangun, sehingga lebih efektif kalau pihaknya langsung menggelar aksi ke gedung Merah Putih di Jakarta.
“Hasil investigasi Tim RPI sudah kami kirimkan ke KPK, jadi kami rasa lebih efektif kalau kami langsung berorasi di depan gedung KPK meminta KPK RI segera mengusut dan menindak lanjuti temuan dari LSM RPI tersebut,” terang Harkis.
Penulis: Tim red