Jakarta, Tintanusantara.co.id – Direktur Eksekutif CBA (Center For Budget Analisis), Uchok Sky Khadafi meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menyelidiki pengadaan Laptop Guru di Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial.
Sebab, anggaran pengadaan Laptop guru tersebut sebesar Rp.33.2 miliar. Sebuah anggaran yang cukup fantastis. Karenanya, KPK tidak boleh membairkan setiap anggaran negara yang dipergunakan oleh pejabat negara. Termasuk pengadaan leptop guru di Kementerian yang dipimpin Saifullah Yusuf (Gus Ipul) tersebut.
“KPK harus memanggil dan memita klarifikasi kepada Gus Ipul karena tidak tercantum atau jelas spek yang akan mereka beli pada tahun 2025 ini,” ujar Uchok Sky kepada wartawan di Jakarta, Selasa (09/12/2025).
Menurut Ucok Sky, jika dikalkulasi harga leptop per unit mencapai belasan juta. Sebuah harga yang sangat mahal. Menurutnya, anggaran pengadaan leptop guru di Kemensos ini sangat penting bagi KPK untuk segera memanggil Gus Ipul dan Sekjen Kementerian Sosial ke kantor KPK untuk diminta keterangan atas pengadaan Laptop tersebut.
”Selain itu, pengadaan laptop Guru sangat mencurigakan lantaran pembelian barang tersebut sengaja mengunakan dengan cara metode E-purchasing melalui Katalog Elektronik (e-katalog),” tutur Uchok Sky.
Ucok menyebut Pengadaan dengan metode e-purchasing ini pernah digunakan oleh Kementerian Pendidikan tahun 2020-2022 untuk pengadaan laptop dengan nilai anggaran Rp9,9 triliun. Atas pengadaan dalam bentuk e-purchasing ini, menteri Nadiem Makarim ditetap Kejagung jadi tersangka, lanjut Uchok Sky.
Menurut Uchok Sky sepertinya sebuah kewajaran, dan keuntungan bagi pihak kementerian Sosial untuk pengadaan Laptop Guru ini mengunakan e-purchasing karena tidak banyak publik ketahui alias sangat gelap atas apa saja isi laptop tersebut.
”Apalagi harga satu unit laptop yang akan dibeli oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Sosial sangat tinggi dan mahal. Dimana satu unit laptop dihargai
sebesar Rp.14,971,000,” tutup Uchok Sky.(*/Red)


