Kades Muara Ketalo Kesal PBB Tower Exis dan Pabrik Karet PT Golden Menjadi Beban Desa
TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN – Kepala Desa Muaro Ketalo Kecamatan Mandiangin Nazmi Sabtu (16/7/2021) dihadapan wartawan mengungkapkan kekesalan nya terhadap Tower Exis dan Pabrik Karet PT Golden yang menjadi beban pihak Desa untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Menurut Nazmi PBB yang di bayar pihak Desa tersebut adalah milik pengusaha yang berinvestasi di Kabupaten Sarolangun namun aset nya ada di Desa Muaro Ketalo.
Selama ini PBB yang di tanggung desa ada dua jenis Pertama menara tower milik Exis dan pabrik karet milik PT Golden.
Sementara mereka tidak pernah bayar PBB semua di bebankan pada Desa hal membuat saya heran dan bingung mereka yang punya usaha pajak nya kita yang bayar terang Nazmi.
“Saya ngak paham juga kenapa ini bisa di bebankan ke desa walaupun jumlah pajak ngak begitu besar tapi rasanya kita juga keberatan karena selama saya menjabat di Desa Muaro Ketalo, perusahaan ini belum ada sedikitpun ber kontribusi terhadap desa.” Ujarnya.
Dikatakan Nazmi lagi, “Saya tidak tahu persis seperti apa perusahaan ini namun saat ini kondisi Pabrik Karet PT Golden ini tidak lagi beroperasi.”
“Sedang untuk menara Tower itu saya tidak tahu apakah masih aktif atau tidak karena kita ngak paham, namun yang kita heran dua aset perusahaan tersebut kita yang membayar pajak nya, sementara desa tak ada mendapat kan imbal balik nya atau kontribusi dari dua perusahaan tersebut ini lah yang menjadi pikirkan saya saat ini dan berharap ada perhatian dari atas sehingga hal ini bisa jelas dan terang benderang dan kita dari desa paham terkait soal PBB yang kini masih di beban kan ke desa.”
Sebagai kepala desa Nazmi merasa Heran, “Semestinya pihak perusahaanlah yang memberikan bantuan ke desa namun di sini malah desa yang harus menanggung beban bayar PBB mereka.” Pungkasnya.
Terkait hal tersebut pihak perusahaan Pabrik Karet PT Golden ketika mau di konfirmasi di Desa Muaro Ketalo kondisi gerbang pabrik tertutup rapat dan tidak ada petugas yang di temui di lokasi.
Kondisi pabrik terlihat tidak ada tanda-tanda beroperasi di tambah terlihat semua sisi bangunan yang ada di lingkungan pabrik terlihat sudah tak lagi di urus terlihat berantakan sehingga awak media ini belum mendapat jawab dari pihak perusahaan terkait hal tersebut.
Sementara soal menara tower milik Exis ini di lokasi tak ada pihak petugas atau kantor mereka di lokasi sehingga belum juga bisa di konfirmasi karena tidak ada petugas nya. (An)