TINTA NUSANTARA.CO.ID-Muratara/Jambi-Malang Tak dapat ditolak Mujur tak dapat diraih,itu yang dialami oleh Aidil Putra (27) Warga Desa Lubuk Rumbai Kecamatan Rupit senin dinihari,sekitar pukul 3 Pagi 21/11/2023 tempat Kejadian Perkara (TKP) Wilayah Kelurahan Muara Rupit Berjarak lebih kurang 200 meter sebelum Gapura Perbatasan antara Kelurahan Muara rupit dan Lubuk Rumbai.
Saat sejumlah awak Media mewancarai,selasa 21/11Aidil Putra Mengatakan, Saat itu ia Mengendarai Sepeda Motor dari Arah Kelurahan Muara Rupit untuk pulang ke kediamannya mengambil Keperluan istrinya yang akan melahirkan, namun dalam Perjalanan yang tidak jauh dari Rumahnya, motornya diberhentikan Oleh Oknum Polisi yang diduga Bertugas di Polres Muratara.
“Begitu motor saya distop oleh polisi itu, Kunci Motor saya langsung diambilnya serta meminta surat surat motor,”ujarnya
Dilanjutnya,saya langsung menelpon Mertua saya untuk datang membawa surat- surat motor saya, namun saat Mertua saya tiba di lokasi, Justru Polisi itu membentak Mertua saya dengan Kata- kata yang kurang mengenakkan
“setelah Bicara seperti itu polisi tersebut langsung Memukul Muka Mertua saya yang Menyebabkan Lebam di Pelipis mata Kiri mertua saya,”kata Aidil.
Atas Kejadian ini Maka saya selang Beberapa jam kemudian,senin 21/11/2023 Melaporkan Prihal Penganayiaan terhadap Mertua dan Melakukan Rahazia yang tidak Tufoksinya terhadap saya,ke Propam Polres Muratara untuk Minta segera ditindak lanjuti sesuai Hukum yang berlaku.
Berikutnya 12 orang Wartawan salah satunya awak Media Tinta Nusantara, setelah Mewancarai Korban di Kediamannya langsung Menjambangi Mapolres Muratara guna untuk menanyakan Prihal Penganiayaan warga Desa Lubuk Rumbai itu.
Melalui Ajudannya Kapolres Muatara meminta Awak media untuk Mengkonfirmasi hal ini langsung ke Propam Polres,tapi saat mau dikonfirmasi Kasi Propam Polres Muratara sedang Makan siang, itu yang disampaikan oleh Petugas yang saat itu ada di Ruang Tunggu Propam Polres Muratara.
Hingga berita ini diterbitkan pihak Polres Muratara belum memberikan tanggapan atas insiden tersebut.
“”Hanapi Muratara””