TINTANUSANTARA.CO.ID, SUNGAIPENUH – Metode pekerjaan normalisasi Sungai Air Sempit, Tiga Desa Tanjung, Kecamatan Hamparan Rawang menuai protes dari mantan anggota DPRD Kota Sungai Penuh, Fahruddin.
Politisi PDI-P ini memprotes keras cara kerja pengerukan sungai air sempit yang sedang dilakukan oleh alat berat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Sungaipenuh, Jum’at (9/9/2020).
Dalam pelaksanaan proyek itu, hasil pengerukan sungai yang berisikan tumpukan sampah dan lumpur dibuang langsung ke badan jalan.
Sehingga, badan jalan yang sudah dilakukan perkerasan dan merupakan jalan yang biasa dilewati warga menjadi berlumpur dan tidak bisa lagi dilewati oleh kendaraan.
“Coba lihat, jalan ini adalah perjuangan saya diwaktu di DPR dahulu, masa ditumpuk dan dibuang dijalan sampah dan lumpur ini. Jalan ini sudah keras dan sekarang jadi lembek, malah tidak bisa dilewati lagi,” kata Fahruddin menyampaikan kepada pekerja dilapangan.
Selain itu, dirinya juga menyangkan pelaksanaan proyek tidak transparan dan tanpa dilakukan pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Sungaipenuh.
“Proyek ini tanpa papan nama, tanpa pengawasan, dan kita minta Kadis PU untuk datang kesini,” ujar Fahruddin siaran langsung yang ditayangkan melalui akun facebooknya.
Dirinya juga menyebutkan pemerintah Kota Sungaipenuh, walikota dan wakil walikota, Ahmadi Zubir – Alvia Santoni telah ingkar janji terhadap masyarakat tiga Desa Tanjung.
(wardizal)