INI PENJELASAN MASYARAKAT TERKAIT ADANYA PEMBERITAAN, MARAKNYA AKTIVITAS PETI DI DESA LENGKONG NYADOM 

TINTANUSANTARA.CO.ID,Melawi,Kalbar Dengan ada pemberitaan yang mengatakan marak nya aktivitas peti di Melawi jadi ini merupakan pertanyaan publik marak nya yang di mana..????  jika marak berarti banyak yang melakukan aktivitas tersebut namun dalam poto sebuah pemberitaan hanya menampilkan 2 buah poto saja.Senin (16/6/2025).

“Banyak motivasi, motivasi pemberitaan tidak seperti fakta di lapangan kebanyakan hoax hanya membuat narasi yang tidak sesuai 

Bahkan para penambang sudah banyak yang Off tidak bekerja lagi bahkan banyak sudah beralih jadi petani dan usaha lain nya bahkan ada pemberitaan untuk membuat narasi pemberitaan foto lama di tampil kan,red.

“Salah satu  warga Lengkong Nyadom mengatakan kita sudah bnyak Off bekerja sudah beralih ke perkebunan,” jawab nya saat di konfirmasi lewat WhatsApp.

Pemberitaan banyak narasi yang bersifat hoax tidak sesuai dengan fakta di lapangan kebenaran nya 

“Pemberitaan itu tidak berimbang, bahkan aparat penegak hukum sudah bekerja sesuai dengan aturan sudah melakukan sosialisasi mulai dari polres sampai ke Polsek-polsek dan ke desa,desa sosialisasi tentang larangan pertambangan emas tanpa izin (PETI).

“Bahkan setiap aparat ke lapangan tidak ada aktivitas peti yang di temukan dan bearti orang pekerja peti memang sudah banyak yang Off maka setiap pemberitaan jangan membuat narasi yang berlebihan dengan mengunakan Foto-foto lama.

“Bahkan saat awak media ini melakukan investigasi ke ke lapangan langsung,salah satu warga masyarakat Desa Nanga Nuak dan Desa Lengkong Nyadom yang tidak mau namanya di publikasi menjelaskan,,jujur saja kami di sini sudah lama Off hanya ada beberapa yang masih kerja,kalau bicara maraknya itu tidak ada bang,ucapnya.

“Dan untuk kami masyarakat di Desa Lengkong Nyadom dan Nanga Nuak saat ini sangatlah sulit mencari pekerjaan karena lapangan pekerjaan tidak ada di sini hanya mengharapkan motong karet  mau kerja mas takut di penjara,jadi kami sangat berharap kepada pemerintah untuk mencari solusi serta memikirkan nasib kami ini,pungkasnya.

“Dan kami perlu menjelaskan kepada media ini, saat ini kebanyakan oknum media ke lapangan  membawa KTA gap-gap kepada pekerja peti…mungkin untuk legalitas  media nya jelas tidak kita pungkiri, jadi maksud kami ingin bertanya karena kami orang awam jadi tidak paham aturan seperti apa,apakah pekerjaan seorang media itu kalau ke lapangan gap-gap para pekerja,seharusnya membantu kami selaku Masyarakat,bagaimana ekonomi kita di Melawi stabil dari kabupaten sampai ke Desa-desa, Pungkasnya.

“Thony Blear”

Baca Juga

BERITA TERBARU

Trend Minggu ini