Harga Gas Bersubsidi di Kabupaten Sarolangun Harganya Selangit

TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN – Ditengah-tengah sulitnya ekonomi akibat pandemi covid-19, warga Sarolangun dihadiahi melambungnya harga Simelon (gas 3 Kilogram-red).

Simelon bersubsidi yang di gadang-gadang khusus untuk orang miskin akhir-akhir ini sangat sulit di dapatkan, andaikata ada di toko-toko harganya melambung selangit antara Rp. 35-40 ribu/tabung, bahkan di Kecamatan Singkut ada yang menjual hingga Rp. 45 ribu.

“Kalau disini, sekitar pasar rata-rata harganya Rp 40 ribu pertabung, tapi kalau masuk kedalam ada yang menjual Rp 45 ribu pertabungnya,” Ujar Surip, seorang warga Singkut pada media ini, Sabtu (2/10/2021).

Surip menduga langka dan melambungnya gas 3 kilogram tersebut akibat permainan pangkalan dan agen gas elpiji yang kong-kalingkong.

“Sepertinya ada permainan antara pangkalan dan agen yang mengecer ke toko-toko, kami selaku warga kalau bisa pihak pemerintah bisa menertibkan agen maupun pangkalan yang nakal,” harap Surip.

Sulitnya mendapkan gas 3 kilogram tersebut dapat sorotan dari Ketua LSM Lembaga Intelejen Manunggal Republik Indonesia (LIM-RI) wilayah Jambi, Supardi Saleh.

LIM-RI meminta pemerinta bertindak tegas mencabut izin apabila ada oknum pangkalan yang mainkan harga.

“Pemerintah melalui Pertamina khususnya EUP Palembang harus bertindak tegas mencabut izin apabila ada oknum pangkalan yang mainkan harga, sehingga harga melambung tinggi serta kelangkaan dilapangan,” ujar Supardi Saleh.

Selain kelangkaan, Supardi Saleh juga monyoroti adanya indikasi kekurangan volume dari isi tabung melon tersebut. (rip)

Baca Juga
spot_img

BERITA TERBARU

Trend Minggu ini