TINTANUSANTARA.CO.ID, Jakarta– Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengganti dan meresmikan halte jaga jakarta yang sebelum nya bernama halte senen central pada senin, 08 September 2025 salah satu dari 22 halte yang terkena imbas di rusak dan dibakar oleh beberapa orang oknum tidak di kenal dan tidak bertanggung jawab pada saat aksi unjuk rasa pada tanggal 29 Agustus 2025,
Padahal Halte Transjakarta senen central dan senen Toyota Rangga tersebut baru selesai di revitalisasi dan di resmikan pada tanggal 17 April 2025,

Adapun tujuan di ganti dan di resmikan nama halte jaga jakarta tersebut untuk menumbuhkan asa kepada seluruh warga jakarta khusus nya, untuk bisa sama-sama menjaga jakarta dan lebih khusus nya untuk bisa menjaga halte tersebut dan juga halte halte lain nya apalagi halte-halte yang baru selesai di revitalisasi dan di resmikan terlebih beberapa halte yang sudah di perbaiki dan di operasikan kembali yang sebelum nya sudah menjadi korban pengerusakan atau pembakaran oleh oknum-oknum yang tidak dikenal dan tidak bertanggung jawab tersebut agar tidak terulang kembali yang memakan anggaran biaya yang sangat besar,
Muslihan Aulia Haris, SH selaku Pengamat kebijakan dan transportasi Publik, yang juga merupakan Praktisi Hukum, menyampaikan pergantian nama halte transjakarta senen central menjadi jaga jakarta untuk menumbuhkan asa warga jakarta untuk menjaga fasilitas umum terlebih menjaga Halte-halte transjakarta yang merupakan milik pemprov DKI Jakarta tersebut masih kurang pas, masih belum cukup,
mengingat peristiwa pengerusakan dan pembakaran halte-halte di lakukan hanya oleh beberapa orang oknum-oknum, juga pernah terjadi pada tanggal 08 Oktober 2020, Sebanyak 11 halte yang menjadi korban pengerusakan dan pembakaran sehingga tidak bisa digunakan sehingga diperkirakan menelan biaya hampir 25 miliar menurut keterangan Gubernur Anies Baswedan di salah satu media Online pada saat itu,
Jadi Pengerusakan dan pembakaran halte transjakarta sehingga tidak bisa di operasikan ini bukan yang pertama terjadi tetapi sudah pernah terjadi sebelum nya, dengan Pucuk pimpinan atau Direksi yang sama, yang saat ini masih menjabat sebagai direktur utama yang sebelum nya menjabat sebagai direktur keuangan PT. Transportasi Jakarta yaitu Welfizon Yuza,
Kemana saudara Welfizon yuza selaku direktur utama dan juga para pimpinan dan managemen PT. Transportasi Jakarta pada saat peristiwa pengrusakan dan pembakaran halte itu terjadi ?
Apa saja tindakan perbaikan yang sudah dilakukan oleh saudara Welfizon Yuza selaku Direktur Utama beserta jajaran Direksi dan managemen PT. Transportasi jakarta saat itu?
Apakah Saudara Welfizon Yuza selaku Direktur keuangan saat itu dan saat ini selaku Direktur Utama tidak mengambil pelajaran dari peristiwa pengerusakan dan pembakaran halte pada tanggal 08 Oktober 2020, kenapa Halte-halte yang di rusak dan di bakar semakin banyak, dari sebelum nya 11 halte pada tanggal 08 Oktober tahun 2020 sehingga meningkat 2 kali lipat nya menjadi 22 halte pada tanggal 29 Agustus tahun 2025 halte yang di rusak, di bakar dan tidak bisa di gunakan, sehingga semakin besar pula kerugian pemprov DKI Jakarta untuk memperbaiki nya yang sebelum nya hanya 22 miliar pada oktober 2020 meningkat drastis menjadi 2 kali lipat nya menjadi 41.6 miliar pada tahun 2025 ini,
Apalagi beredar kabar di media-media online pada saat kerusuhan dan pengerusakan serta pembakaran halte-halte tersebut terjadi Pimpinan PT. Transportasi Jakarta Welfizon Yuza selaku Direktur utama di dampingi Direksi lain nya beserta 70 orang rombongan managemen berangkat ke bali untuk latihan vadel,
Apalagi sebelum nya juga sempat beredar dan viral pada tahun 2020 potongan Video Direksi menggunakan seragam PT. Transportasi Jakarta dan nampak jelas wajah Walfizon Yuza yang saat itu menjabat sebagai direktur keuangan dan saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta rapat dan makan malam sambil di iringi penari wanita khas timur tengah yang terlihat jelas perut dan goyangan exotis nya yang mengundang syahwat,
Berkenaan dengan hal-hal tersebut Muslihan Aulia Haris menambahkan yang pertama agar Gubernur DKI Jakarta langsung segera mencopot welfizon yuza selaku Direktur Utama dan Direksi serta jajaran managemen lain nya yang telah lalai pada saat terjadi peristiwa tersebut, apalagi direktur utama welfizon yuza yang paling senior, paling lama menjadi direksi transjakarta, yang pada peristiwa sebelum nya menjadi sebagai Direktur Keuangan seharus nya bisa mengambil pelajaran dan mengkomandoi PT. Transportasi Jakarta lebih baik lagi,
Yang kedua Muslihan Aulia Haris meminta agar DPRD Pemprov DKI Jakarta, BP BUMD DKI Jakarta segera memanggil jajaran direksi tersebut, meminta Klarifikasi dan mengevaluasi serta mengusulkan ke Gubernur DKI Jakarta untuk segera menggelar RUPS untuk mencari pengganti welfizon yuza selaku Direktur Utama beserta Jajaran Direksi dan Managemen terkait yang telah lalai pada peristiwa tersebut apalagi bila sampai benar pergi ke bali untuk latihan vadel pada bulan agustus 2025 pada saat peristiwa kerusuhan pengrusakan dan pembakaran halte dan juga Para Para Direksi dan jajaran Managemen yang mengikuti rapat dan makan malam di iringi tarian wanita yang eksotis, terlihat perut dan mengundang syahwat di warung turkey pada tahun 2020, karena jelas-jelas sangat mencoreng wajah Perusahaan kebanggaan Pemprov DKI Jakarta dan Indonesia juga mencoreng citra Pramono Anung dan Rano Karno yang baru menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 20 Februari 2025,
Yang ketiga Muslihan menambahkan beri pelatihan dan bimbingan teknis kepada seluruh pekerja PT. Transportasi Jakarta terkait penanganan aksi unjuk rasa, bela diri dasar, pencegahan kebakaran, pertolongan pertama pada kecelakaan dan bayarkan insentif pekerja tersebut apabila mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis tersebut diadakan di luar jam kerja sebagai upah lembur dan kerahkan seluruh pekerja tersebut pada saat ada peristiwa-peristiwa serupa dengan membayar upah insentif nya sebagai upah lembur apabila berada di luar jam kerja dan berikan makanan dan minuman serta vitamin yang cukup dan bonus tambahan, serta alat pelindung diri dan alat pencegahan dasar yang cukup seperti helm, masker anti gas air mata, tabung apar, box hydrant, alat P3K lengkap dll serta jadikan halte-halte sebagai dapur umum dan atau ruang medis untuk penanganan atau penampungan korban kerusuhan,
Bila 3 hal tersebut tidak segera di lakukan, bisa jadi kedepan nya bisa lebih memperburuk dan mencoreng citra Gubernur DKI Jakarta dan lebih besar lagi kerugian bagi Pemprov DKI Jakarta.
(Hendriyawan)