TINTANUSANTARA.CO.ID, MERANGIN – Percepatan pertumbuhan ekonomi pedesaan yang di canangkan Pemkab Merangin melalui perbaikan dan peningkatan mutu transportasi jalan yang tidak bisa dipisahkan dari perputaran perekonomian pedesaan.
Untuk mewujudkan perekonomian dan pertanian yang mantap Pemkab Merangin menggelantorkan dana melalui ABPD Merangin 2020 senilai 2,4 milyar untuk Proyek peningkatan jalan dan Rigit Beton Simpang Rantau Suli-Beringin Tinggi, Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, namun hasil akhir saat ini terkesan dikerjakan asal jadi. Bahkan kondisi jalan saat ini sudah sangat memprihatinkan bukan lagi kubangan kerbau tapi sudah menjadi kubangan Gajah.
Proyek itu dikerjakan oknum Kades dan sebagai pelaksana CV. Khanza Jaya Kontruksi yang berkantor di Pasar Rantau Panjang, Tabir dan konsultan pengawas PT. Tri Keracipta Konsultan. Proyek itu mulai dikerjakan pada 24 Februari 2020 lalu (Kontrak.red) dengan nomor kontrak 02/KONT/PJK/DPUPR/2020.
Sedari awal proyek itu kerap kali bermaslah dan diprotes warga, mulai dari material yang digunakan tidak sesuai. Misalnya pasir/koral bercampur tanah dan batu krikil dari Sungai di desa setempat. Saat itu, Kadis PU Merangin Aspan sempat turun kelakosi atas laporan masyarakat.
“Harusnya Rabat beton pakai koral malah pakai koral bercampur tanah. Nyaris tidak ada koralnyo, jelas dak hancur,” kata Bustap Sori tokoh masyarakat Pematang Pauh kesal.
Ia berharap aparat penegak hukum segera turun ke lapangan untuk mengusut kasus ini.
Dikatakan pria yang akrab di panggil Tap mengatakan belum setahun proyek itu selesai dikerjakan, Masyarakat setempat kecewa karena tidak sesuai dengan harapan padahal Proyek anggaran nya Miliaran rupiah.
“Milyaran rupiah yang digelantor kan oleh pemkab merangin namun hasil akhir masyarakat tetap melewati jalan berlumpur,” ujar nya.
Bahkan warga meminta kepada Bupati Merangin Al Haris mendesak Pejabat di Dinas PU berkoordinasi dengan rakanan segara memperbaiki jalan tersebut.
Dirinya berharap kepada Plt Bupati merangin Mashuri membuka mata dan punya keberanian untuk mengungkap pekerjaan proyek 24 milya tidak bisa dinikmati masyarakat,
“Saya berharap Plt Bupati Merangin berani turun tangan terhadap pekerjaan proyek Dana milyaran rupiah oleh Pemkab Merangin, namun kami sebagai masyarakat tidak bisa menikmati pembangunan jalan yang dibangun dari uang negara tersebut,apa lagi pemborong saat ini sebagai kades aktif,” harapnya.
Karena menurut Burtap Sori dengan anggaran pekerjaan jalan 24 milyar menimal masayarakat tiga Desa (Desa Pematang Pauh, Desa Kabu dan Desa Beringin Tinggi) bisa menikmati jalan yang mulus tanpa kubangan gajah bisa mengangkat roda perekonomian masyarakat.
“Itu jalan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat di tiga Desa tersebut dan satu-satunya jalan menuju Ibukota Kecamatan (Jangkat Timur). Tak hanya itu, Jalan tersebut juga dilalui setiap hari oleh anak sekolah. (uji)