TINTANUSANTARA.CO.ID
SAROLANGUN – Boro-boro PT Sumatera Agro Mandiri membayar hak petani plasma yang sudah jatuh tempo dari perjanjian bagi hasil Pola kemitraan malah di kabarkan pihak perusahaan membeli satu unit alat berat excavator dan tiga buah mobil Dump truk untuk mengangkut buah kelapa sawit.
Tentu saja hal ini jadi perbincangan di masyarakat Anggota petani plasma PT Sumatera Agro Mandiri (PT SAM) padahal terpantau oleh media ini sudah lebih dari satu tahun masyarakat petani plasma menuntut hak bagi hasil yang di janjikan oleh pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut namun hingga saat ini tuntutan masyarakat kelompok tani tersebut belum juga dapat di realisasikan oleh pihak perusahaan PT SAM.
IN menyebutkan jika Perusahaan PT Sumatera Agro Mandiri baru saja membeli satu unit alat berat jenis excavator dan tiga unit mobil Dump truk.
Sementara hak petani plasma yang selama ini mereka tuntut belum juga di realisasi oleh pihak perusahaan PT SAM, tentu nya hal ini membuat para petani sangat kecewa.
Dan yang lebih membuat para petani tambah kecewa adalah pihak perusahaan seolah olah sengaja mengulur ulur waktu dan selalu beralasan jika para pengurus koperasi meminta kejelasan dari pihak perusahaan PT SAM kapan akan merealisasikan tuntutan yang pernah di sepakati saat pertemuan di Jakarta.
Bahkan sampai tega Purwadi selaku GM PT SAM diduga membohongi Bupati Sarolangun dengan alasan masih sakit padahal menurut AR, Purwadi ada di kantor dan pada Sabtu sore naik motor Supra warna merah bersama isteri nya dikawal oleh Mugi dan Putra memakai motor Verza warna hitam menuju Desa Kertopati.
Terkait hal ini GM PT SAM Purwadi saat di konfirmasi melalui via telepon mengangkat namun saat mau konfirmasi terkait hal di atas Purwadi langsung memutuskan panggilan dan saat di hubungi kembali bernada tidak aktif.
Sementara itu Sarto selaku manager Plasma saat di konfirmasi mengatakan jika Purwadi masih dalam Masa pemulihan.
Sarto mengakui jika 3 unit mobil Dump truk di kirim dari CSH.
Sementara soal alat berat excavator yang menurut warga baru saja di beli oleh pihak perusahaan PT SAM, Sarto berkilah jika alat berat excavator yang masih mengkilat tersebut adalah milik perusahaan sudah lama.
“Excavator kita punya sudah lama Pak.”
Sarto mengakui dalam dua Minggu terakhir staff PT. SAM 90% sakit.
“Kami ada bukti keterangan dokter, swab antigen dan PCR.” Ujar Sarto.
Penulis: Andra