TINTANUSANTARA.CO.ID, MUARO JAMBI – Pengurus provinsi menyebut Kabupaten Batanghari dan Merangin belum membentuk kepengurusan Palang Merah Indonesia (PMI).
“Di Jambi baru sembilan daerah yang telah membentuk pengurus, tinggal dua daerah daerah yang belum,” kata Ketua PMI Provinsi Jambi, Hasan Basri Agus (HBA), usai melantik pengurus Muaro Jambi, Jumat (6/3/2020).
Meski sembilan kepengurusan, kata HBA, baru delapan kepengurusan PMI yang memiliki sekretariat, termasuk Muaro Jambi.
Mengacu UU Nomor 01 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan bahwa anggaran PMI sudah bisa dianggarkan oleh pemerintah setempat. Diharapkan pengurus terbentuk dapat bersinergi dengan pemerintah setempat.
“Selain dari anggaran pemerintah, kita juga minta kepada pemerintah kabupaten atau kota untuk mendorong dalam anggaran CSR dan anggaran hal yang tidak mengikat,” ujarnya.
Selain dari sisi anggaran PMI juga didorong bersinergi dengan pemerintah daerah dalam hal donor darah guna membantu masyarakat yang membutuhkan.
Sementara itu, Ketua PMI Muaro Jambi yang dilantik, M Fadhil Arief mengatakan prioritas PMI kedepannya mencari Sekretariat. Selain itu PMI Muaro Jambi akan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam bidang sosial dan kemanusiaan serta merencanakan pembentukan Bank Darah untuk kabupaten Muaro Jambi.
“Kita memiliki banyak relawan, rencana kedepannya kami akan rumuskan relawan kami akan di sinkronkan instansi terkait yang mana. Kalau masalah bank darah, kita Muaro Jambi memiliki 3 rumah sakit, jadi kedepannya kita upayakan kabupaten ini memiliki Bank Darah.
Dalam acara tersebut, Fadhil sempat juga menyinggung terkait relawan KSR Perguruan tinggi di dua kampus yang masuk wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Menurutnya, KSR Perguruan Tinggi tersebut merupakan bagian dari PMI Muaro Jambi.
“Kedepannya kita akan bicarakan bagaimana status Relawan kita di Kampus tersebut. Untuk relawan sendiri, saya harap agar berkontribusilah dengan PMI sekarang dan sering-sering datang,” ujarnya.
Bupati Muaro Jambi Masnah Busro berjanji akan membantu PMI agar memiliki sekretariat memanfaatkan aset daerah yang kosong.
“Secepatnya kita akan cari gedung yang masih ada untuk dijadikan Sekretariat PMI. Kalau mau diri baru, kita anggaran belum ada, tapi sementara kita upayakan pakai gedung yang ada dulu,” jelasnnya.
Masnah menyambut positif terkait rencana bank darah untuk Muaro Jambi, sebab Muaro Jambi memiliki 3 RSD yang dianggap perlu untuk membantu masyarakat dalam persoalan darah karena masyarakat masih tergantung di Bank Darah di Kota Jambi.
Untuk KSR sendiri, Masnah juga meminta kepada relawan tersebut agar selalu aktif di Muaro Jambi karena kampus tersebut di wilayah Muaro Jambi dan PMI Muaro Jambi pun juga sudah ada.
Terkhusus masalah anggaran PMI, Masnah juga merespon cepat. Menurutnya, anggaran bisa di ajukan di RAPBD-P mendatang atau RAPBD 2021.
“Anggaran bisa kita anggarkan di RAPBD-P 2020 atau di RAPBD di 2021. Pokoknya, kami akan dorong, akan support akan fasilitasi, karena kegiatan ini merupakan kegiatan kemanusiaan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat banyak. Dan segala fasilitas akan kita anggarkan di RAPBD. Kita akan dorong dan fasilitasi,” ujarnya.