TINTANUSANTARA.CO.ID, SAROLANGUN – Abdul Haris, SH Kepala seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sarolangun kemarin saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait hasil pekerjaan proyek pengerasan jalan yang di kerjakan CV Narso Putra Karya, proyek pengerasan jalan yang berada di belakang Desa Mandiangin Tuo Kecamatan Mandiangin dengan pagu anggaran Rp. 100.500.000 (sertus juta lima ratus ribu rupiah) yang bersumber dari APBD kabupaten Sarolangun tahun anggaran 2021.
Abdul Haris mengatakan jika Laporan media ini masuk ke pihak kejaksaan negeri Sarolangon pihak nya akan melakukan pengumpulan data dan keterangan terlebih dahulu guna untuk mengetahui ada atau tidak kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut.
“Nanti kalau laporan masuk kita lakukan pengumpulan data dan keterangan dulu, agar bisa dilihat kekurangan pekerjaanya.” Ujar Haris.
Sebelum nya media ini telah menerbitkan berita yang berjudul, “DIDUGA CV NARSO PUTRA KARYA PALSUKAN KETERANGAN REALISASI PEKERJAAN SAAT PENCAIRAN.”
Pada edisi tersebut kembali diuraikan bahwa Diduga CV Narso Putra Karya sengaja memalsukan keterangan saat melakukan pencairan hasil pekerjaan hingga seratus persen dari pekerjaan proyek pengerasan jalan yang di kerjakan nya.
Dari hasil pantauan media ini di lapangan saat investigasi proyek pengerasan jalan tersebut baru direalisasi hanya enam mobil sirtu, dari enam mobil sirtu tersebut jika di persentase di perkira hanya 10% baru di kerjakan.
Subhan Kabid Perbendaharaan Badan Pengelolah Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kabupaten Sarolangun saat di konfirmasi mengatakan bahwa pekerjaan proyek pengerasan jalan tersebut telah di bayar 100%.
“Sudah di bayar seratus persen.” Ujar Subhan saat di konfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp baru-baru ini.
Asep sebagai PPTK Proyek pekerjaan pekerasan jalan tersebut saat di konfirmasi untuk dimintai tanggapan dan keterangan nya terkait berapa volume jalan tersebut, material apa saja yang di gunakan untuk jalan tersebut, serta apa alasan nya jalan yang baru di realisasi enam mobil sirtu tetapi sudah di cairkan hingga seratus persen, dan apa sudah benar jika jalan tersebut hanya enam mobil sirtu, melalui pesan sms akan tetapi Asep tidak menanggapi pesan dari media ini, Asep lebih memilih bungkam dari pada menjawab pesan dari media ini.
Sementara itu Pemilik CV Narso Putra Karya belum bisa di konfirmasi untuk di mintai keterangan nya, dan kantor CV Narso Putra Karya Belum berhasil ditemukan dimana alamat nya.
Semetara Hasil pekerjaan proyek pengerasan jalan yang di kerjakan oleh CV Narso Putra Karya saat ini sedang di sorot oleh media ini, sebelum nya Har warga Desa Mandiangin Tuo saat di konfirmasi media ini melalui telepon mengatakan bahwa dia bersama tiga orang rekan nya yang mengangkut sirtu dari pangkal jembatan gantung desa mandiangin tuo hingga ke lokasi proyek degan upah angkut Rp 800.000 per mobil.
Har mengakui bahwa sirtu yang dia angkut ke lokasi proyek hanya berjumlah enam mobil sirtu.
Terpisah Samsul Bahrun salah satu pengusaha jual beli Sirtu saat di konfirmasi media ini melalui pesan masangger Facebook mengatakan bahwa harga pasaran sirtu satu mobil degan muatan lima paket hanya Rp 650.000/mobil.
“Enam ratus lima puluh ribu kalau lokasi nya di pangkal jembatan gantung, muatan paling full 5 paket, kalau 8 paket mobil tidak kuat.” ujar Samsul.
Sedangkan jalan tersebut menurut Sab’i saat di konfirmasi baru baru ini bahwa jalan tersebut sebelum nya telah dikerjakan secara gotong royong oleh ratusan Buruh Harian Lepas PT Sumatera Agro Mandiri degan cara mengumpulkan uang Rp 50.000 per orang untuk membelikan Sirtu, Sehingga jalan tersebut bukanlah buka baru melainkan jalan yang sudah ada dan dirawat.
“kami patungan lima puluh ribu seorang buat beli batu, adolah Anggota kami lebih dari seratus orang ngumpul itu.” Ujar Sab’i.
Dari pihak perusahaan PT SAM Wawan Asisten Humas saat di konfirmasi mengatakan jika Kadus yang meminjam ke pihak perusahaan PT SAM dua buah alat berat Grader dan konvektor untuk membantu mengerjakan jalan tersebut.
“kemarin itu Grader sama konvektor nya yang di pakai kemarin itu, cuma itu tidak maksimal karena kemarin itu hari mau hujan, itukan jauh keliling balik itu, itukan Ado tehnik nyo jadi baru tahap ke dua hari nak hujan, dari pado terduduk di situ, itukan kalau hari hujan dak biso ngpo ngpo lagi alat itu.” Ujar Wawan.
Sehingga kedua alat berat hasil pinjam pakai dari pihak perusahaan PT Sumatera Agro Mandiri bekerja tidak maksimal.
Wawan melanjutkan jika kedua alat berat tersebut adalah bantuan dari pihak perusahaan PT Sumatera Agro Mandiri di pinjamkan secara gratis.
Penulis: Andra